September, Jadikan Coral Day Wakatobi Pilihan Destinasi Anda

Jakarta, O&G Indonesia-- Keanekaragaman hayati dan terumbu karang menjadi magnet para wisatawan domestik dan mancanegara di Wakatobi. Bahkan pesona keaneragaman hayatinya, mencapai 850 spesies, disebut terkaya di dunia.

Karena itu tidak heran bila Pemerintah Kabupaten Wakatobi  akan menyelenggarakan peringatan Coral Day pada 5 September 2015 mendatang. Ajang ini menjadi gerakan bersama untuk menyelamatkan terumbu karang Indonesia. Perhelatan ini juga menjadi salah satu rangkaian kegiatan konferensi internasional Local Government Voices toward Habitat III on a New Urban Agenda.

Hugua
Bupati Wakatobi

“Secara bersamaan juga akan hadir 200 Walikota/Gubernur Asia Pacific. Sebanyak 170 Walikota sudah konfirmasi akan hadir. Walaupun diselenggarakan di kota kecil, Wakatobi, tetapi berimplikasi global,”kata Bupati Wakatobi, Hugua, kepada O&G Indonesia, Jumat sore (14/8/2015) di Jakarta.     

Menurut Hugua, melalui ajang ini diharapkan menjadi contoh bagaimana wisata bahari dikelola dengan ramah lingkungan dan tidak merusak terumbu karang. Sebab, lanjut Hugua, pada perhelatan ini akan ada peluncuran ‘Rumah Ikan Raksasa’ yang akan ditenggelamkan di perairan Wakatobi.   

Rumah Ikan Raksasa ini adalah karya seni yang berupa patung besi. Ukurannya 6 x 8 meter yang dirancang dan dibuat oleh Teguh Ostenrik. Patung besi ini dinamakan Domos Longos, artinya rumah panjang dan dliengkapi dengan replika ikan maskot Wakatobi.

Koordinator Coral Day Indonesia, Ery Damayanti berharap ajang Coral Day menjadi pengingat selain menikmati keindahan bawah laut, juga harus ikut lestarikan terumbu karang Indonesia yang kondisinya makin kritis. Hal serupa juga diungkapkan Asrul Hanif, Ketua Yayasan Terumbu Karang. “Kami harap kontribusi ini dapat menginspirasi pihak lain untuk turut serta menyelamatkan terumbu karang Indonesia,”kata Asrul.  

Coral Day merupakan sebuah gerakan bersama penyelamatan terumbu karang yang diinisiasi oleh beberapa organisasi seperti Global Environment Facility Small Grants Programme (GEF-SGP) Indonesia, Yayasan Kehati, Telapak, Terangi, Imaji Bumi dan berbagai organisasi lainnya.  

Sebagai informasi, jumlah wisatawan yang melancong ke Wakatobi mencapai 15.000 orang per tahun, baik dari luar negeri maupun dalam negeri. Prosentasenya 40% mancanegara dan 60% domestik. “Sekarang gaya hidup orang Indonesia luar biasa. Tumbuh gaya hidup diving, snorkling sangat istimewa,”papar Hugua, sang Bupati Wakatobi, sembari berharap ajang Coral Day dapat meningkatkan jumlah wisatawan asing dan pelaku bisnis. Migas maupun sektor pertambangan. (SB)