Planned Shutdown Lebih Cepat 2 Hari, Banyu Urip Berproduksi Kembali


Jakarta, OG Indonesia --
Kegiatan planned shutdown untuk pemeliharaan Central Processing Facility Lapangan Banyu Urip yang dilaksanakan oleh KKKS ExxonMobil Cepu Ltd. (EMCL) berhasil diselesaikan lebih cepat 2 hari. Rencana awalnya planned shutdown akan dilakukan selama 9 hari sejak tetapi bisa dilakukan hanya dalam 7 hari, dari tanggal 18 September 2020 sampai 25 September 2020.

Plt. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas) Susana Kurniasih mengatakan dengan keberhasilan percepatan proses planned shutdown, maka saat ini Lapangan Banyu Urip siap untuk berproduksi kembali. “Dalam kurun waktu lebih cepat 2 hari dari jadwal, akan berpotensi menambah produksi 450.000 barel minyak,” kata Susana dalam keterangannya kepada OG Indonesia, Senin (28/9/2020).

Penambahan produksi ini menjadi sangat penting bagi SKK Migas dalam upaya memenuhi target lifting minyak dan gas bumi (migas) dalam APBN-P 2020. “Selain itu, percepatan ini juga berdampak pada penghematan biaya operasi sehingga penerimaan negara dapat kami optimalkan,” ucapnya.

Susana menambahkan keberhasilan ini tidak lepas dari excellence shutdown handling yang dilakukan oleh tim SKK Migas dengan EMCL meski berada di tengah pandemi COVID-19 yang berakibat pada pembatasan kerja. “Meski ada pembatasan, percepatan dapat dilakukan berkat optimalisasi yang dilakukan secara digital. Hal ini sejalan dengan salah satu upaya transformasi SKK Migas yakni digitalisasi,” ujarnya.

Vice President Public and Government Affairs ExxonMobil Indonesia Azi N. Alam menyebutkan bahwa planned shutdown ini telah direncanakan, dijadwalkan dan disetujui pada WP&B (Work, Program & Budget), dan tidak berpengaruh kepada target produksi. 

“Fokus pada pelaksanaan aktivitas pekerjaan yang aman dan baik, membuat Blok Cepu dapat kembali berproduksi lebih dari 220.000 barel minyak per hari setelah pemeliharaan rutin ini dilakukan. Kegiatan ini juga meliputi selesainya gas handling capacity upgrade serta mendukung proses pengerjaan tie-ins proyek gas Jambaran-Tiung Biru,” ujarnya.

“Saat ini, kami berfokus pada stabilitas operasi dan kembali secara bertahap meningkatkan produksi normal sambil memastikan keamanan dan keandalan operasi,” tambah Azi seraya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu mendukung kelancaran pengerjaan pemeliharaan rutin ini, antara lain pihak SKK Migas, masyarakat desa sekitar dan Pemda Kabupaten Bojonegoro. (R1/Migas Indonesia)

Planned Shutdown Lebih Cepat 2 Hari, Banyu Urip Berproduksi Kembali  Planned Shutdown Lebih Cepat 2 Hari, Banyu Urip Berproduksi Kembali Reviewed by OG Indonesia on Senin, September 28, 2020 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.