Ikhtiar Medco di Jalan Lurus Menuju Energi Bersih

PLTP Sarulla, salah satu andalan Medco
dalam pengembangan energi terbarukan.
Foto: Medco Power

Jakarta, OG Indonesia – Tren energi dunia terus mengarah pada pemanfaatan energi bersih. Saat energi berbasis fosil seperti batu bara dan minyak bumi mulai ditinggalkan, penggunaan energi terbarukan kian banyak digenjot. PT Medco Energi Internasional Tbk sebagai salah satu perusahaan energi nasional ternama juga terus melakukan ikhtiar nyata demi transformasi menuju energi bersih. Perusahaan milik keluarga Panigoro ini terus menambah portofolio energi bersihnya, mulai dari bisnis gas to power, geothermal, solar PV, hydro, tenaga angin, hingga merambah ekosistem electric vehicle (EV).

Hilmi Panigoro, Presiden Direktur PT Medco Energi Internasional Tbk, mengatakan bahwa transisi ke arah energi bersih seperti listrik yang bersumber dari energi terbarukan akan segera terjadi di masa depan. “Listrik adalah energi masa depan. Elektrifikasi merupakan sesuatu kenyataan yang akan terjadi di dunia energi,” ucap Hilmi dalam temu media secara virtual, Selasa (8/12/2020) lalu.

Oleh karena itu Medco telah membangun PT Medco Power Indonesia sejak tahun 2004. Dengan difokuskan pada pengembangan listrik berbasis energi bersihbisnis Medco Power saat ini menjadi salah satu pilar penting bagi grup Medco di luar migas dan tambang. “Kita push Medco Power di clean energy. Paling yang fosil tinggal gas saja di Medco Power, itu pun gas walaupun fosil tapi relatif bersih. Selebihnya, baik itu geothermal, hydro ataupun solar, semuanya betul-betul renewables yang akan kita kembangkan,” papar Hilmi.


Hilmi Panigoro, Presiden Direktur
PT Medco Energi Internasional Tbk
Foto: Medco Energi

Di tengah badai pandemi COVID-19 yang masih terus menerpa, Medco tetap melakukan investasi modal yang disiplin serta manajemen portofolio yang aktif, termasuk untuk proyek-proyek energi bersihnya. Kendati dilakukan pengetatan dana Capital Expenditure (Capex) untuk tahun 2020 ini, sektor kelistrikan menjadi salah satu pilar di grup Medco yang tetap mendapat alokasi Capex di samping migas. Dari total Capex sebesar US$ 194 juta, kelistrikan mendapat bagian sekitar US$ 47 juta.

Eka Satria, Direktur Utama PT Medco Power Indonesia, memaparkan saat ini Medco Power memiliki empat pilar penopang yaitu gas to power, geothermal, renewables, dan O&M (Operation & Maintenanceservices. Dan untuk bersiap menghadapi transisi energi, Medco Power memperkuat langkahnya lewat upaya dekarbonisasi, gas sebagai transisi, elektrifikasi, penyimpanan energi, digitalisasi, dan desentralisasi.

Keseriusan Medco Power menggarap energi terbarukan, diungkapkan Eka karena potensi Indonesia yang memiliki aneka energi terbarukan dengan jumlah luar biasa besar“Untuk solar saja itu potensinya 207 gigawatt (GW), geothermal itu 29,5 gigawatt, wind itu 60,6 gigawatt, dan hydro 94,5 gigawatt,” beber Eka. Sementara pada sisi konsumsi, Eka menjelaskan Indonesia membutuhkan sekitar 60-70 GW, dengan pertumbuhan kebutuhan listrik 7% sampai 8% dalam kurun waktu 10-12 tahun terakhir. “Jadi terbayang bahwa sebetulnya kebutuhan Indonesia bisa didapat dari renewables,” imbuhnya.

Energi Bersih Hingga 5.000 MW

Sejak berdiri tahun 2004, total kapasitas listrik Medco Power dari bisnis gabungan IPP dan O&M di 18 lokasi di Indonesia terus bertumbuh, dari hanya 56 megawatt (MW) menjadi 3.796 MW saat ini. Medco Power sendiri membidik target portofolio energi terbarukan dan energi bersih sampai 5.000 MW. Untuk mendukung ambisi tersebut, pada September 2020 lalu Medco Power telah menandatangani aliansi strategis dengan perusahaan listrik besar asal Jepang, Kansai Electric. Kerja sama yang akan menyatukan keahlian teknis global Kansai Electric dengan pengalaman Medco Power dalam bisnis pembangkit listrik di Indonesia tersebut diharapkan dapat membuka banyak peluang bisnis ketenagalistrikan bagi kedua perusahaan, khususnya untuk LNG to power dan O&M services.

Untuk pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP), Medco Power telah mengoperasikan PLTP Sarulla di Sumatera Utara dengan kapasitas 330 MW. Sementara di Jawa Timur ada proyek PLTP Ijen di mana Medco Power bekerjasama dengan perusahaan panas bumi ternama dunia, Ormat Geothermal Power. COD (Commercial Operation Date) dari PLTP Ijen dengan kapasitas 2x55 MW ditargetkan pada tahun 2024 untuk unit pertama dan tahun 2026 untuk unit kedua. Selain itu, Medco Power masih punya Bonjol Geothermal di Sumatera Barat yang menyimpan potensi listrik sampai 60 MW.

Medco Power juga merambah pada bisnis solar PV. Eka menegaskan bahwa perusahaan yang dipimpinnya ingin menjadi yang terdepan di ceruk bisnis solar PV tanah air. Saat ini Medco Power tengah mengembangkan Sumbawa PV dengan kapasitas 26 MW. Sumbawa PV yang ditujukan untuk melistriki wilayah operasi tambang PT Amman Mineral Nusa Tenggara, anak usaha Medco Energi, ditargetkan COD pada kuartal III 2021. “Jadi (Sumbawa PV) nanti merupakan PV terbesar skala industri untuk tambang, di mana ini mendukung program Pemerintah untuk menggunakan area tambang untuk kebutuhan PV,” terang Eka. Masih ada lagi proyek Bali PV yang akan dimulai konstruksinya pada kuartal III 2021. Nantinya Bali PV dengan kapasitas 2x25 MW akan COD pada akhir tahun 2022.

Portofolio energi terbarukan dan energi bersih Medco Power menuju target 5.000 MW.

Sementara untuk wilayah Indonesia bagian tengah dan timur, Medco Power memandang pengembangan LNG to Power cocok diterapkan di wilayah tersebut sebagai bagian dari transisi energi. “Banyak demand konversi diesel to LNG, konversi coal to LNG,” ungkap Eka terkait kebutuhan energi di bagian tengah dan timur Indonesia. Salah satu proyek LNG to power dari Medco Power ada di Sumbawa dengan kapasitas 150–300 MW. Masih terkait gas untuk listrik yang dipercaya masih tergolong energi bersih, Medco Power juga telah melakukan konstruksi proyek PLTGU Riau. Dengan progress konstruksi saat ini mencapai 91%, PLTGU Riau diperkirakan akan COD pada kuartal II 2021 dengan kapasitas 275 MW.

Lalu untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga bayu atau angin, Medco Power melirik potensi angin yang cukup kencang di pulau Sumbawa. Tidak bisa dilupakan adalah pengembangan EV atau kendaraan listrik. Eka menerangkan Medco Power akan meluncurkan ekosistem EV pertamanya pada Januari 2021 nanti. Untuk langkah awalnya akan dibangun charging station untuk perkantoran Medco Power di Jakarta, menyusul akan dikembangkan pula ekosistem EV di Batam dan Bali.

Tuai Apresiasi

Pemerintah sendiri telah memasang target pemanfaatan energi terbarukan dalam bauran energi nasional sebesar 23% pada tahun 2025 mendatang. Sementara berdasarkan data Kementerian ESDM saat ini porsi energi terbarukan dalam bauran energi nasional baru mencapai 9,15%. Menurut Djoko Siswanto, Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN), upaya yang dilakukan Medco dalam mengembangkan energi terbarukan akan sangat membantu dalam upaya pencapaian target tersebut. “Langkah Medco sudah di jalan yang lurus, karena hal tersebut (pengembangan energi terbarukan) penting sekali,” kata Djoko ketika dihubungi OG Indonesia, Selasa (15/12/2020).

Pengamat Ekonomi Energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi juga mengapresiasi keberanian Medco untuk terus ekspansi di bisnis energi terbarukan. “Medco salah satu perusahaan swasta nasional, yang sudah menyadari bahwa EBT lebih profitable. Meski belum hasilkan ROI, di masa depan Medco akan leading di bisnis EBT yang profitable,” ujar Fahmy kepada OG Indonesia, Rabu (16/12/2020).

Ditambahkan Fahmy, migrasi dari energi fosil ke energi terbarukan saat ini merupakan keniscayaan. Alasannya, selain sebagai energi yang tidak ramah lingkungan, cadangan energi fosil juga akan habis pada saatnya. “Kalau Indonesia tidak segera mengembangkan EBT, pada saat energi fosil sudah habis Indonesia akan sangat tergantung pada energi impor, yang akan semakin menggerus ketahanan energi,” imbuhnya. 

Dalam kondisi tersebut, Fahmy menegaskan agar perusahaan migas mengalihkan secara bertahap investasinya dari migas ke renewable energy. “Meskipun harga keekonomian EBT masih lebih mahal dari energi fosil, namun investasi EBT lebih prospektif di masa depan,” tandas Fahmy. (Ridwan Harahap)

Ikhtiar Medco di Jalan Lurus Menuju Energi Bersih Ikhtiar Medco di Jalan Lurus Menuju Energi Bersih Reviewed by OG Indonesia on Senin, Desember 21, 2020 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.