TRK Valves, Pionir Industri Katup Migas Karya Anak Bangsa

Foto-foto: Hrp

Serang, OG Indonesia -- Industri penunjang migas dalam negeri selama ini kerap dipandang hanya sebagai importir untuk produk-produk barang yang dibutuhkan oleh kegiatan operasi hulu minyak dan gas bumi. PT Teknologi Rekayasa Katup (TRK) jadi pengecualian karena menjadi pionir dari pabrikan katup/valve migas nasional di negeri ini.

Kendati baru berdiri pada tahun 2015, TRK punya pengalaman panjang selama sekitar 20 tahun menjadi supplier valve dari luar negeri. Sang Owner, Soni, menceritakan bahwa dirinya tertantang untuk turut membangun industri valve dalam negeri, bukan sekadar menjadi importir valve. Seperti diketahui, valve atau biasa disebut katup merupakan alat yang berperan sangat penting dalam industri migas, yaitu untuk mengontrol jumlah aliran fluida minyak dan gas. 

Selama ini memang belum ada industri valve migas di Indonesia. Biasanya produk katup migas diimpor dari negara-negara seperti Italia, Inggris, Ceko, dan belakangan China. "Saya sih punya pikiran ya nggak mungkin sono bisa masa sini nggak bisa, gitu loh," ucap Soni santai saat ditemui OG Indonesia di pabrik TRK Valves di kawasan Cikande, Serang, Banten, Rabu (23/3/2022).

Benar saja, meski butuh proses sekitar delapan tahun, dirinya mampu membangun pabrik TRK Valves dari dasar. Awalnya, Soni berupaya mencari partner dari luar negeri untuk membangun pabrik dengan skema joint venture yang akhirnya batal terwujud karena sang mitra maunya hanya menjual produksinya saja, tanpa membangun pabrik di Indonesia. 

Tak patah arang, secara bertahap TRK terus membangun industri valve-nya sendiri. Mulai dari mencari lokasi/tanah yang cocok, mempelajari desain dan engineering ball valve, serta mendidik personel yang kompeten terutama di bidang engineering

Dengan industri valve di Indonesia yang memang belum terbangun, mau tak mau pihak TRK pun harus mengirimkan personel-personelnya untuk belajar ke luar negeri. "Saya kirim (personel ke luar negeri), belajar filosofi sama konsep engineering untuk barang mekanikal statik ini," ungkap Soni. Setelah memiliki filosofi dan konsep engineering untuk memproduksi valve, pada tahap awal berdirinya perusahaan, TRK berhasil membuat enam prototipe valve-nya sendiri. 

Soni, Owner PT Teknologi Rekayasa Katup.

Selanjutnya, dalam urusan merekrut tenaga kerja, TRK awalnya mengambil pekerja yang sudah berpengalaman namun sempat mengalami kesulitan karena semangat bekerja dari "orang-orang lama" ternyata cukup sulit untuk dibentuk menjadi suatu tim yang solid. 

Akhirnya, TRK pun mencoba merekrut para fresh graduates serta pekerja magang dan PKL yang ternyata lebih mudah untuk dilatih. Selanjutnya, untuk mengajari tenaga kerja di pabrik sendiri ternyata masih membutuhkan waktu yang lama, sekitar tiga tahun sampai seorang personel memiliki keahlian mumpuni dari suatu pekerjaan dalam kegiatan di pabrik valve.

Setelah berdiri sekitar tujuh tahun, dari awalnya hanya terdiri dari tujuh orang saja, saat ini TRK telah memiliki tenaga kerja terampil di bagian produksi sebanyak 200 orang. Di luar itu, kegiatan manufacturing valve TRK bisa menimbulkan multiplier effect positif bagi industri penunjang lokal lainnya, di mana ada sekitar 105 perusahaan yang menyuplai material serta part-part untuk produksi valve di workshop TRK.

Dari sisi alat produksi, TRK memiliki sebanyak sembilan mesin CNC serta empat mesin ball grinding, rata-rata produk Jerman dan Jepang, yang dipakai untuk memproduksi katup migas. Dan dengan pabriknya yang berdiri di atas tanah seluas 5,2 hektare di daerah Cikande, Serang, TRK sudah bisa menyuplai produk katup migas ke berbagai project migas, seperti Peciko 8B dan Bekapai untuk PHM, YY Project untuk PHE ONWJ, hingga Simenggaris Project untuk Medco.

Ditambahkan Yon Ming, Direktur Utama PT Teknologi Rekayasa Katup, dari sisi market saat ini TRK bukan hanya mampu memenuhi kebutuhan katup dalam negeri, namun juga telah berhasil melakukan ekspor di tahun 2018/2019 untuk salah satu EPC di Singapura. "Dan kami telah aktif berpartisipasi dalam pengadaan di luar negeri. Sebagai informasi, TRK telah listed di beberapa major oil and gas company di luar negeri, seperti ADNOC, Petronas, dan lain-lain," ungkap Yon Ming.

Pada tahun 2022 ini, target TRK adalah dapat memproduksi DBB Valve dan Ball Valve API 6A secara komersial serta dapat memulai penjualan/suplai seiring mulai menggeliatnya kembali industri migas saat ini. "TRK berharap, dengan masifnya aktivitas atau project, SKK Migas dan KKKS tetap komit dan konsisten untuk menggunakan produk yang diproduksi dalam negeri, bukan barang impor," tutup Yon Ming. RH

TRK Valves, Pionir Industri Katup Migas Karya Anak Bangsa TRK Valves, Pionir Industri Katup Migas Karya Anak Bangsa Reviewed by Ridwan Harahap on Kamis, Maret 24, 2022 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.