Warga Diduga Kembali Keracunan Gas, Bupati Madina Minta Penghentian Operasi PT SMGP

Muhammad Jafar Sukhairi Nasution, Bupati Mandailing Natal.
Foto: madina.go.id

Mandailing Natal, OG Indonesia --
Masyarakat di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sorik Marapi yang dikelola PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) diduga kembali keracunan gas. Sebanyak 79 warga Mandailing Natal yang berada di Desa Sibanggor Julu dan Desa Sibanggor Tonga diduga mengalami keracunan gas H2S dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Kapolres Madina AKBP Muhammad Reza Chairul Akbar Sidiq seperti dikutip dari detik.com mengatakan kebocoran gas diawali saat adanya kegiatan uji alir sumur T-11 Wellpad T oleh PT SMGP. Reza menyebut pihaknya mendapatkan surat pemberitahuan dari PT SMGP nomor: SM3560/ 220924/PRJ tanggal 24 September 2022 Perihal Pemberitahuan Kegiatan Uji Alir Sumur.

"Di surat itu, PT SMGP sudah menginformasikan rencana pembukaan sumur T-11 untuk pemenuhan suplai uap COD unit 3 yang sebelumnya akan dilaksanakan pada hari Selasa 20 September 2022 mengalami perubahan jadwal menjadi tanggal 27 September 2022 mulai dari pukul 14.00 hingga 17.45 WIB," kata Reza, Rabu (28/9/2022).

Kemudian, pada Selasa 27 September pukul 09.00 WIB-17.00 WIB telah dilaksanakan kegiatan uji alir sumur T-11 Wellpad Tenggo PT SMGP Desa Sibanggor Julu.

"Tiba-tiba Pukul 18.00 WIB, terdengar pengumuman dari masjid Desa Sibanggor Tonga agar masyarakat mengevakuasi diri ke tempat yang lebih aman di Pos Pemantau Gunung Sorik Marapai Desa Sibanggor Julu. Akibat aroma tersebut warga masyarakat Desa Sibanggor Julu dan Sibanggor Tonga mengalami mual dan muntah sehingga dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Panyabungan dan Rumah Sakit Permata Madina," jelasnya.

Bupati Mandailing Natal (Madina) Muhammad Jafar Sukhairi Nasution sebelumnya menyampaikan bahwa pemerintah daerah merekomendasikan kepada Pemerintah Pusat agar pengoperasian PLTP Sorik Marapi ditinjau ulang. Bahkan dia juga menyarankan agar kegiatan PT SMGP dilakukan penghentian oleh Pemerintah Pusat, jika pihak perusahaan benar-benar tidak bisa memberikan kenyamanan terhadap warga.

"Sebenarnya dari awal kejadian kita sudah menyampaikan ke pemerintah pusat, jika memang kondisi kegiatan PT SMGP berlarut-larut warga mengalami trauma, kemudian keselamatan jiwanya terancam, kemudian kenyamanan ketentraman tidak ada lagi di sana (di seputaran wilayah kerja persuhaan)," ucap Bupati Madina usai menjenguk warga yang di rawat di RSU Panyabungan yang diduga menghirup bau gas dari sumur PT SMGP, Selasa (27/9/2022) malam, seperti dikutip dari GoSumut.com.

"Tentu pemerintah daerah dari awal merekomendasikan agar kegiatan ini ditinjau ulang dalam arti bagaimana pemerintah pusat melakukan penghentian, yah penghentian kalau memang jika PT SMGP tidak bisa memberikan rasa nyaman pada warga," tegasnya.

Kejadian keracunan gas yang diduga H2S dan berdampak pada warga sekitar bukan yang pertama kalinya terjadi di daerah operasi PT SMGP di WKP Sorik Marapi. Sebelumnya pernah terjadi kejadian serupa pada 25 Januari 2021, di mana paparan gas beracun H2S dari daerah operasi PT SMGP menyebabkan meninggalnya 5 warga dari Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara.

Lalu pada Minggu, 6 Maret 2022 juga terjadi dugaan kebocoran gas H2S di Proyek Sorik Marapi, di mana lebih dari 50 orang warga Desa Sibanggor Julu terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena keracunan H2S. 

Tak lama kemudian, pada akhir bulan berikutnya yaitu pada hari Minggu (24/4/2022) kejadian serupa terulang kembali. Setidaknya ada 21 orang yang dilarikan ke rumah sakit kala itu. Terakhir kejadian serupa terjadi pada Jumat (16/9/2022) lalu di mana ada sekitar 8 orang warga yang harus dilarikan ke rumah sakit karena diduga terpapar gas beracun H2S. RH 

Warga Diduga Kembali Keracunan Gas, Bupati Madina Minta Penghentian Operasi PT SMGP Warga Diduga Kembali Keracunan Gas, Bupati Madina Minta Penghentian Operasi PT SMGP Reviewed by Ridwan Harahap on Rabu, September 28, 2022 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.