Dari Tanggap Covid-19, Minuman Kesehatan "jae.pongan" Binaan Pertamina Kini Diminati Mancanegara

Foto: Ridwan Harahap

Tarakan, OG Indonesia --
Sekelompok ibu-ibu terlihat sibuk siang itu. Ada yang tengah menyendoki ramuan ke dalam kemasan, ada yang mengepres kemasan agar tersegel rapih, ada pula yang menempel label merek di kemasan tersebut. Mereka adalah para ibu dari Kelurahan Kampung Enam di Kota Tarakan, Kalimantan Utara, yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Kartini. Mereka tengah melakukan produksi minuman kesehatan yang diberi nama "jae.pongan". 

Hadirnya minuman kesehatan jae.pongan yang merupakan singkatan dari "jahe, empon-empon, produksi Kelingan" ini awal mulanya karena merebaknya pandemi Covid-19. Diceritakan Vita Nurasmah, Ketua KWT Kartini, saat awal pandemi Covid-19 pada permulaan tahun 2020, di Kampung Enam dibentuk komunitas "Kelingan" atau singkatan dari "Kampung Enam Peduli Penanggulangan Covid-19". 

Tugasnya beragam, dari melakukan penyemprotan cairan disinfektan, membagikan masker dan hand sanitizer, sampai mengurus isolasi mandiri bagi para warga yang tertular Covid-19. "Nah jae.pongan itu muncul setelah enam bulan Covid," ucap Vita yang juga Ketua Komunitas Kelingan kepada OG Indonesia saat menemuinya di bangunan kecil namun asri di tengah kebun sayur dan tanaman obat, tempat bernaung KWT Kartini di Kampung Enam, Tarakan, Rabu (19/10/2022).

Banyaknya warga Kampung Enam yang terkena Covid-19 dan melakukan isolasi mandiri di rumah membuat Vita dan para ibu-ibu Kelingan membuat ramuan minuman kesehatan empon-empon untuk daya tahan tubuh para warga. "Ternyata responnya bagus. Bahkan ada di satu RT itu kalau nyari itu (bilangnya) bukannya empon-empon, tetapi obat Covid," ungkap Vita sambil tertawa. 

Tak dinyana, dari awalnya kegiatan gotong-royong para ibu dalam tanggap Covid-19, kini produk jae.pongan ternyata bisa produktif dan menghasilkan pemasukan bagi KWT Kartini. Saat ini ada tiga varian produk jae.pongan yaitu empon-empon, jahe, dan jahe merah. Tak hanya dicari oleh konsumen di Pulau Tarakan, produk ini bahkan sudah memiliki pelanggan hingga ke mancanegara seperti Singapura, Malaysia, hingga Uni Emirat Arab.

Dalam sebulan, diungkapkan Vita, bisa diproduksi sampai 30 kilogram ramuan produk jae.pongan atau setara dengan 300 kemasan. Dengan harga jual Rp15.000 per bungkus, maka pemasukan KWT Kartini dari produk jae.pongan bisa mencapai Rp.4.500.000 per bulan. "Itu rata-rata, kalau permintaan banyak produksi bisa ditambah," sambung Anwar Arifudin, Sekretaris Kelurahan Kampung Enam di tempat yang sama. 

Anwar mengungkapkan, aktivitas produktif serta bermanfaat dari para ibu di Kampung Enam tidak terlepas dari peran Pertamina EP Tarakan Field di bawah PHI Regional 3 Kalimantan Zona 10 sebagai fasilitator untuk Komunitas Kelingan. Ditambahkan olehnya bahwa pihak Pertamina juga memfasilitasi terbentuknya Kelompok Usaha Bersama (KUB) jae.pongan yang anggotanya saat ini ada 10 orang. "Alhamdulillah sampai saat ini kegiatannya masih dijalankan," ujar Anwar.

Tak hanya membantu dari sisi produksi, pengemasan, sertifikasi dan pemasaran, pihak Pertamina juga menggugah para ibu dari KWT Kartini untuk kreatif melakukan diversifikasi produk. Melihat permintaan pasar yang ingin minumannya jauh lebih sehat, Vita menyampaikan bahwa produk jae.pongan rencananya akan hadir dengan varian non gula. "Itu baru mau kita uji untuk yang non gula, bagaimana cara memprosesnya karena prosesnya beda," tutur Vita. RH

Dari Tanggap Covid-19, Minuman Kesehatan "jae.pongan" Binaan Pertamina Kini Diminati Mancanegara Dari Tanggap Covid-19, Minuman Kesehatan "jae.pongan" Binaan Pertamina Kini Diminati Mancanegara Reviewed by Ridwan Harahap on Jumat, Oktober 21, 2022 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.