PEPC Dukung 4 BUMDes di Bojonegoro Budidaya Ayam Petelur, Produksi Telur 165 Ton per Tahun


Bojonegoro, OG Indonesia --
Dalam upaya pengembangan masyarakat di sekitar daerah operasi, Pertamina EP Cepu (PEPC) melakukan p
rogram yang bersifat meningkatkan mata pencaharian masyarakat melalui optimalisasi unit bisnis Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Bojonegoro, salah satunya budidaya ayam petelur.

Diterangkan Edy Purnomo, JTB Site Office & PGA Manager PEPC, budidaya ayam petelur yang dijalankan sejak tahun 2019 dipilih karena sebelumnya kebutuhan konsumsi telur ayam di Bojonegoro masih bergantung pada suplai telur ayam dari luar Bojonegoro. Hal ini dikarenakan produksi telur dari Bojonegoro hanya mampu memenuhi sekitar 12% dari kebutuhan telur masyarakat Bojonegoro.

Karena itu, untuk turut mengembangkan budidaya ayam petelur di Bojonegoro, PEPC memilih engagement dengan memberikan pelatihan serta dukungan terkait hal tersebut kepada warga Bojonegoro. Hal tersebut menurut Edy untuk menjaga hubungan baik dengan masyarakat yang ada di sekitar daerah operasi migas PEPC. 

"Kita mencoba untuk bersinergi dengan masyarakat untuk menjalankan beberapa program yang sudah kita lakukan," ucap Edy Purnomo kepada wartawan termasuk OG Indonesia dalam kunjungan ke proyek JTB yang dikerjakan PEPC di Bojonegoro, Rabu (26/10/2022).

Dia mengungkapkan, program-program CSR yang dijalankan PEPC selalu berupaya mengikutsertakan pihak pemerintah daerah dan masyarakat setempat. Seperti dalam program ternak ayam petelur yang menggandeng empat badan usaha milik desa (BUMDes), yaitu BUMDes Makmur Rejo dari Desa Bandungrejo, BUMDes Bumi Makmur dari Desa Dolokgede, BUMDes Cakra Mandiri dari Desa Kacangan, dan BUMDes Usaha Bakti Manunggal dari Desa Kaliombo.

Dari keempat BUMDes tersebut, saat ini telah memiliki sebanyak 7.700 ekor ayam petelur dengan kemampuan produksi telur mencapai 165 ton telur per tahun. Saat program budidaya ayam petelur ini baru bergulir, untuk investasi awal yang dibantu oleh PEPC diperkirakan sekitar Rp150-160 juta untuk setiap 1.000 ekor ayam petelur. Dana tersebut untuk membeli bibit ayam, membangun kandang, hingga pakan untuk dua pekan pertama.

Saat ini budidaya ayam petelur di Bojonegoro yang didukung PEPC sudah bisa menghasilkan pendapatan yang cukup baik. Diterangkan Edi Arto, Community Relations & CSR Officer PEPC JTB, untuk nilai transaksinya fluktuatif bergantung pada harga telur di pasaran. "Kalau per kilo dibikin average Rp20 ribu saja, tinggal dikalikan sih, sekitar Rp3,3 M," jelas Edi Arto, saat ditemui OG Indonesia di salah satu lokasi ternak ayam petelur di Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (27/10/2022).

Pendapatan dari budidaya ayam petelur tersebut akan menjadi pendapatan asli desa (PAD) dengan kesepakatan sesuai dengan AD/ART dari masing-masing BUMDes. "50 persen masuk PAD, 50 persennya lagi dikelola oleh BUMDes untuk operasional, termasuk untuk menggaji karyawan, sampai bagi hasil untuk pengelola BUMDes," tutur Edi Arto.

Dia menambahkan bahwa keuntungan yang diperoleh oleh BUMDes pada dasarnya akan kembali lagi ke masyarakat desa setempat. "Yang sudah-sudah, dana desa yang dari BUMDes itu dipakai untuk bantuan sosial, jadi kembali ke masyarakat lagi," pungkasnya. RH


PEPC Dukung 4 BUMDes di Bojonegoro Budidaya Ayam Petelur, Produksi Telur 165 Ton per Tahun PEPC Dukung 4 BUMDes di Bojonegoro Budidaya Ayam Petelur, Produksi Telur 165 Ton per Tahun Reviewed by Ridwan Harahap on Jumat, Oktober 28, 2022 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.