Banggai, OG Indonesia -- Memperingati Hari Keanekaragaman Hayati dan bentuk komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan, PEP Donggi Matindok Field, bagian dari Zona 13 Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina, melaksanakan program konservasi laut meningkatkan populasi spesies endemik Banggai Cardinal Fish (BCF). Program BCF Garden tidak hanya untuk memperbanyak jumlah individu BCF di alam, tetapi juga untuk memperbaiki kualitas ekosistem tempat hidupnya.
Selain melepaskan 150 ekor BCF ke laut, tahun ini PEP Donggi Matindok Field melakukan pendekatan berbasis ekosistem melalui pembuatan mikrohabitat dalam bentuk rangka BCF Garden. Mikrohabitat ini dibentuk dengan menggunakan media anemon, yang berfungsi sebagai tempat perlindungan alami bagi BCF dari ancaman predator seperti ikan kerapu, lion fish, dan barakuda.
Program ini tidak hanya berfokus pada penambahan populasi, tetapi juga melakukan pemantauan secara spesifik terhadap jumlah individu BCF yang berhasil bertahan di habitat barunya. Dampak positif lain yang diharapkan dari perbaikan ekosistem ini adalah meningkatnya keberadaan spesies laut lainnya, seperti ikan nemo, yang secara alami hidup berdampingan dalam ekosistem anemon.
Program BCF Garden 2025 ini juga sejalan dengan Rencana Aksi Nasional (RAN) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia terkait konservasi Banggai Cardinal Fish, yang merupakan spesies asli dari perairan Banggai.
Pada tahun sebelumnya, PEP DMF telah melaksanakan program konservasi laut melalui pendekatan Bioreeftek di wilayah Pantai Kilo 5, dengan luas area transplantasi mencapai 175 meter persegi. Program tersebut menggunakan rangka unik berbentuk dinosaurus dan mobil sebagai media transplantasi terumbu karang, dengan tujuan meningkatkan keanekaragaman hayati bawah laut dan mendukung pengembangan destinasi wisata selam.
Ridwan mengatakan PEP DMF tahun ini melakukan perbaikan berkelanjutan karena tahun ini kami menetapkan spesies target secara spesifik, dan hanya melakukan penghitungan terhadap jumlah spesies yang hidup di area transplantasi. “Langkah ini mencerminkan evolusi strategi konservasi yang lebih adaptif dan selaras dengan kebijakan nasional, serta memperkuat komitmen bersama dalam menjaga keberlanjutan sumber daya hayati laut Indonesia,” imbuh Ridwan. RH
Reviewed by Ridwan Harahap
on
Sabtu, Mei 31, 2025
Rating:
