Awak Media Jadi Pelopor dan Pendorong Transisi Energi Bersih

Totok Suryanto, Wakil Ketua Dewan Pers.

Jakarta, OG Indonesia --
Energi bersih lewat pengembangan energi baru terbarukan (EBT) saat ini sudah menjadi kebutuhan di tengah kondisi demand energi dunia yang kian meningkat. Apalagi, energi fosil yang juga dianggap kurang bersih saat ini cadangannya pun semakin menipis.

"Energi baru terbarukan saat ini menjadi concern semua orang," tegas Totok Suryanto, Wakil Ketua Dewan Pers, saat membuka media training bertajuk "Energi Bersih: Potensi, Bisnis Proses dan Outlook" yang diselenggarakan secara daring selama dua hari pada Sabtu-Minggu (28-29/6/2025) oleh Pamerindo Indonesia, Lembaga Inovasi Energi Teknologi Nusantara (Lientera), dan PT Radiant Teknologi Global (RTG). 

Dia menguraikan, dalam tataran global, semua negara di dunia tengah menuju ke arah pengembangan EBT, termasuk Indonesia yang berkomitmen mengaplikasikan transisi energi menuju net zero emission 2050-2060. Terlebih lagi Indonesia juga telah ikut menandatangani Paris Agreement terkait antisipasi perubahan iklim di muka bumi. 

Khusus Indonesia, negara ini diberkahi Tuhan dengan beraneka ragam potensi energi bersih yang tersebar di penjuru Nusantara, mulai dari panas bumi, energi nabati, angin, laut dan sungai, hingga surya. "Di banyak negara matahari itu menjadi barang yang sangat mahal, sementara di negeri kita Indonesia ini sangat berlimpah," tutur Totok mencontohkan.

Tetapi tentu berlimpah ruahnya potensi EBT di Indonesia tersebut harus dapat dieksplorasi dan dimanfaatkan sebagai modal dasar pembangunan negeri. Ketimbang mengeksploitasi habis-habisan energi fosil, pengembangan EBT tentunya juga sejalan dengan target net zero emission yang telah disepakati.

Agar transisi energi dapat terakselerasi, Totok mengajak para awak media untuk aktif terlibat dalam pemberitaan positif terkait EBT dan energi bersih. "Ini harus kita dorong dan kita jaga. Pemberitaan-pemberitaan kita (media massa) harus terus ikut memberikan semangat pada masyarakat, semangat pada periset, semangat pada bangsa ini agar menghasilkan atau memiliki kemampuan terkait energi bersih, energi baru, energi yang membuat kita tetap menjadi bangsa yang besar dan terpenuhi energinya, dan kita memiliki swasembada energi," bebernya.

Dia menerangkan, pers memiliki peran yang luar biasa dalam menggaungkan energi bersih kepada lingkup yang lebih luas. Untuk itu dibutuhkan awak media atau jurnalis yang andal dan mumpuni serta memiliki pengetahuan memadai terkait isu-isu energi. "Untuk itu pers harus terus menerus meng-upgrade ilmunya, meng-upgrade pengetahuannya, terutama terkait bagaimana bangsa kita mendapatkan energi bersih, energi yang sehat sehingga bangsa kita menjadi lebih kuat dan bisa lebih diperhatikan oleh dunia," pungkas Totok.

Kegiatan media training yang diselenggarakan Pamerindo, Lientera, dan RTG, merupakan salah satu langkah yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan awak media akan isu-isu energi terkini. Media training ini rutin dilaksanakan setiap tahunnya di mana pada tahun 2025 ini sudah memasuki tahun yang ke enam. Lebih dari 30 jurnalis media nasional dan daerah turut aktif berpartisipasi dalam pelatihan selama dua hari ini.

"Melalui pelatihan media ini kami memberikan pemahaman pada media terkait industri berkelanjutan, yang pada tahun ini khususnya terkait energi bersih. Sehingga dengan adanya pengetahuan dasar yang dibawakan oleh profesional-profesional di bidangnya bisa meningkatkan kualitas lebih tinggi lagi dari artikel, pemberitaan, dan pembahasan terkait industri ke masyarakat luas, sehingga bisa lebih tajam, akurat, dan aktual," ucap Moshe Rizal, Ketua Pembina Lientera.

Pada media training 2025 hari pertama, Sabtu (28/6/2025), menghadirkan para pakar dan profesional terkait dari bidang EBT, seperti Yoga Marantika (Koordinator Kelompok Kerja Hukum, Ditjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral), Sugeng Riyono (Ketua National Centre for  Sustainability Reporting/NSCR), Eduardus Pandik (Country Director, Green Roof Asia), Pradygdha Kumayan Jati (Program Manager Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan/IBEKA), dan Hans Zwingly (Project Team Leader PT PLN Enjiniring).

Tak kalah serunya, pada hari kedua media training, Minggu (29/6/2025), diisi oleh para narasumber kompeten seperti Suparman (Anggota Dewan Pakar Kelompok Pengembangan Energi Nuklir-HIMNI), Riza G. Pasikki (Jakarta Drilling Society), Dadan Suhendar (Wakil Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan Energi Angin-AEAI), Evy Susanty (Pasar Trainer) dan Moshe Rizal (Ketua Pembina Lientera). RH

Awak Media Jadi Pelopor dan Pendorong Transisi Energi Bersih Awak Media Jadi Pelopor dan Pendorong Transisi Energi Bersih Reviewed by Ridwan Harahap on Selasa, Juli 01, 2025 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.