Jakarta, OG Indonesia -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat kegiatan pengeboran sumur pengembangan mencatatkan jumlah yang cukup signifikan. Hingga Mei 2025 sudah 337 sumur pengembangan yang sudah dibor. Jika dibandingkan dengan realisasi pengeboran sumur pengembangan pada periode yang sama tahun 2024 sejumlah 281 sumur, tercatat di tahun 2025 meningkat sekitar 20%.
Keberhasilan kegiatan pengeboran sumur pengembangan menjadi salah satu kontributor pada naiknya produksi dan lifting minyak dan gas di bulan Juni 2025. Tercatat pada Juni 2025 lifting minyak sudah berada di atas target APBN.
SKK Migas sendiri terus melakukan koordinasi dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) agar target pengeboran sumur pengembangan 2025 yang sebanyak 993 sumur dapat dituntaskan. "Oleh karena itu SKK Migas terus mendorong KKKS untuk melakukan percepatan kegiatan pengeboran sumur pengembangan," kata Hudi D. Suryodipuro, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas.
Berdasarkan data histori kegiatan pengeboran sumur pengembangan setelah terus mengalami penurunan dari tahun 2014-hingga 2017, mulai 2018 realiasi kegiatan pengeboran sumur pengembangan terus meningkat hingga saat ini.
Jika di tahun 2023 kegiatan sumur pengembangan sebanyak 223, maka di 2018 meningkat menjadi 289 dan di 2019 menjadi 2019. Ketika pandemi Covid-19 di tahun 2020 hingga 2022, kegiatna pengeboran sumur pengembangan justru meningkat. Di tahun 2020 sebanyak 395 sumur, lalu naik di 2021 menjadi 616 sumur dan di 2022 sebanyak 780 sumur.
Capaian ini bisa dipertahankan dan ditingkatkan, dengan di 2023 mencapai 799 sumur dan di 2024 mencapai 899 sumur. Pada semester kedua 2025, SKK Migas dan KKKS terus berkoordinasi dan melakukan upaya-upaya out of the box untuk dapat merealisasikan target kegiatan pengeboran sumur pengembangan di tahun 2025 yang mencapai 993 kegiatan pengeboran sumur pengembangan. RH
Reviewed by Ridwan Harahap
on
Jumat, Juli 18, 2025
Rating:
