Kabupaten Sorong, OG Indonesia -- Sebagai upaya meningkatkan cadangan produksi migas demi menjaga ketahanan energi nasional, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas bumi (SKK Migas) dan Pertamina EP Papua Field (PEP Papua) bagian dari Zona 14 Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina, melakukan eksplorasi sumur yang berpotensi mengandung minyak dan gas (migas) di wilayah kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya.
Upaya pencarian ini dilakukan dengan pengeboran sumur eksplorasi Bitangur (BIT)-001 di Kampung Malasmiliy, Distrik Klamono, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Rabu (25/6/2025).
Sumur BIT-001 memulai operasi pengeboran pada minggu ke-4 bulan Juni 2025 dengan target kedalaman 945 mMD pada formasi Kais. Sumur ini dibor menggunakan land rig PDSI #11.2/N80B-M berkekuatan 1.500 hp milik Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling). Pengeboran akan berlangsung selama kurang lebih 40 hari. Pengeboran ini dilakukan untuk membuktikan keberadaan sumber cadangan migas.
Manager Exploration Planning dan Operation Regional Timur Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina, Yulian Wahyudi mengatakan tantangan untuk pengeboran BIT-001 tidak mudah, dimana lokasinya masuk pada kawasan kehutanan, untuk mendapatkan ijin BITANGUR (BIT)-001 cukup Panjang.
"Kami sangat terbantu oleh pemerintah baik provinsi maupun kabupaten melalui dukungan dalam pengurusan ijin, sehingga kita dapat melakukan pengeboran," ungkapnya. Yulian menambahkan, tantangan lainnya adalah bagaimana menyakinkan para mitra kerja kita untuk mendatangkan rig di wilayah ini, yang memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi dibandingkan wilayah lainnya.
"Sumber migas terus kita cari meskipun masih dalam kategori marjinal, tetapi kami memiliki harapan semoga dari lokasi timur inilah, kita mendapatkan hasil yang baik," jelasnya pada acara do'a barsama dalam rangka tasyakuran sumur eksplorasi BITANGUR (BIT)-001.
Field Manager Pertamina EP lapangan Papua, Ardi menambahkan dalam melakukan operasi produksi di Papua mengedepankan aspek Environment, Sosial and Governance (ESG) dengan upaya pelestarian alam yang melibatkan masyarakat adat dengan tetap menjaga kepatuhan baik secara perijinan maupun pengelolaan.
SKK Migas Wilayah Papua Maluku, yang diwakili oleh Koordinator Departemen Forkom SKK Migas Pamalu, Othiel Wafom mengatakan pengeboran sumur BIT-001 adalah bagian dari upaya mewujudkan target produksi nasional dalam mendukung ketahanan energi nasional.
"Target produksi minyak nasional di tahun 2025 yang ditetapkan di APBN sekitar 605 ribu barel/hari, namun hingga saat ini produksi minyak baru mencapai 580 ribu barel/hari, ini berarti terdapat GAP sekitar 20 ribuan. Mudah-mudahan kegiatan eksplorasi yang dicanangkan di seluruh Indonesia termasuk sumur eksplorasi BIT-001, dapat mendukung pencapaian target produksi minyak nasional,” ujar Otniel.
Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Transmigrasi, Tenaga Kerja, dan ESDM Papua Barat Daya, Suroso, bahwa ketahanan energi bukan hanya hajatnya Pertamina ataupun SKK Migas saja, tetapi hajat kita semua, bagaimana target-target yang sudah ditentukan dapat terealisasi.
“Pada kesempatan ini, saya mengajak semua stakeholder mari kita dukung upaya ini, sehingga apa yang dicita-citakan atau dihajatkan bisa terlaksana dengan baik. Pengeboran eksplorasi ini akan memberikan kontribusi positif bagi pencapaian target produksi migas nasional dan juga memberikan manfaat ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat, termasuk penyerapan tenaga kerja local, ”ujar Suroso.
Sedangkan mewakili marga pemilik ulayat lokasi sumur eksplorasi BIT-001, Stefanus Mamaringgofok, menyampaikan bahwa marga mendukung pengeboran di atas tanah adat mereka, serta mendoakan supaya pengeboran mendapatkan hasil yang baik. RH