
Arif Satria (kanan) menggantikan Laksana Tri Handoko (kiri) sebagai Kepala BRIN.
Jakarta, OG Indonesia -- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar serah terima jabatan Kepala BRIN dari Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc. kepada Prof. Dr. Arif Satria, S.P., M.Si., pada Selasa (11/11/2025) di Auditorium Gedung B.J. Habibie, Jakarta. Pergantian ini menandai babak baru dalam perjalanan BRIN sebagai lembaga yang memegang mandat strategis dalam penguatan ekosistem riset dan inovasi nasional.
Ketua Majelis Profesor Riset BRIN Wimpie Agoeng Noegroho Aspar menyampaikan bahwa momentum pergantian kepemimpinan ini merupakan bagian dari proses regenerasi kelembagaan untuk memperkuat arah kebijakan riset nasional.
“BRIN adalah institusi strategis yang menjadi simpul seluruh kegiatan riset di Indonesia. Pergantian kepemimpinan ini kami maknai sebagai proses keberlanjutan visi dan penguatan tata kelola riset agar semakin adaptif terhadap tantangan global,” ungkap Wimpie.
Selama lebih dari empat tahun kepemimpinan Laksana Tri Handoko, BRIN berhasil melakukan berbagai lompatan penting, antara lain integrasi kelembagaan riset nasional, penataan ekosistem riset, penguiatan talenta unggul, dan penguatan infrastruktur riset di seluruh Indonesia.
BRIN juga memperluas jejaring kolaborasi internasional dan memperkuat program-program strategis yang dikemas ke dalam berbagai skema pendanaan dan fasilitasi di bidang riset dan inovasi.
Menurut Wimpie, kepemimpinan baru di bawah Prof. Arif Satria diharapkan membawa semangat baru dan menguatkan pemanfaatan riset yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
“Prof. Arif dikenal sebagai akademisi dan pemimpin yang memiliki pandangan kuat tentang pentingnya menjadikan riset sebagai kekuatan transformasi sosial. Ini sejalan dengan misi BRIN untuk menghadirkan sains dan inovasi yang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Wimpie menambahkan bahwa BRIN akan terus memperkuat fungsi koordinasi dan kolaborasi lintas sektor. “Kita akan tetap fokus pada tata kelola riset yang efisien, peningkatan kapasitas sumber daya periset, serta pembentukan budaya riset yang terbuka dan kolaboratif,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya kesinambungan program yang telah berjalan agar hasil riset dapat langsung terhubung dengan kebutuhan industri, pemerintah daerah, dan masyarakat.
Kepala Biro Komuniakasi Publik, Umum, dan Kesekretariatan Yudho Baskoro mengatakan, pergantian kepemimpinan ini juga menjadi momentum refleksi atas capaian BRIN dalam membangun fondasi kelembagaan riset terpadu.
Yudho menyebut bahwa di bawah kepemimpinan baru, BRIN akan memperkuat peran komunikasi publik sains agar hasil riset lebih mudah diakses dan dipahami masyarakat luas. “Kami ingin memastikan setiap inovasi yang lahir dari BRIN tidak hanya berhenti di laboratorium, tetapi hadir sebagai solusi nyata bagi bangsa,” tambahnya.
Dengan kepemimpinan baru ini, BRIN diharapkan semakin mampu menjawab tantangan masa depan melalui riset yang terintegrasi, inovasi yang berkelanjutan, dan kolaborasi yang luas lintas disiplin. “BRIN akan terus bergerak sebagai motor penggerak kemajuan bangsa berbasis ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi,” tutup Yudho. RH
Reviewed by Ridwan Harahap
on
Selasa, November 11, 2025
Rating:



