Melalui peringatan Hakordia 2025, PHR Regional 1 menegaskan komitmen untuk menjadikan integritas sebagai budaya kerja yang hidup di setiap lini.
Jakarta, OG Indonesia -- Dalam rangka memperingati Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2025, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) – Regional 1 menyelenggarakan Diskusi Panel bertema “Satukan Aksi, Basmi Korupsi”. Kegiatan ini menjadi momentum penguatan budaya integritas sekaligus mendorong seluruh pekerja dan mitra kerja untuk menginternalisasi nilai antikorupsi dalam setiap aktivitas bisnis.
Acara berlangsung secara hybrid di Head Office PHR, RDTX Place Lt. 42, Jakarta Selatan pada Senin (15/12/2025), dihadiri jajaran manajemen serta diikuti peserta luring maupun daring dari kalangan pekerja dan mitra kerja Regional 1. Peringatan Hakordia menjadi agenda penting bagi PHR dalam memperkuat tata kelola perusahaan yang bersih dan berintegritas.
Direktur Utama PT Pertamina Hulu Rokan, Muhamad Arifin, menegaskan bahwa integritas merupakan fondasi utama dalam mengelola industri dengan kompleksitas tinggi dan kontribusi signifikan terhadap produksi nasional. “Hakordia menjadi momentum untuk mempertegas aksi kolektif dalam mencegah dan memberantas korupsi,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Arifin juga menekankan komitmen perusahaan terhadap pencegahan segala bentuk fraud. Tema “Satukan Aksi, Basmi Korupsi” yang ditetapkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi ajakan kolaboratif bagi seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat gerakan antikorupsi secara inklusif dan berkelanjutan.
Ia turut menyampaikan kondisi pemulihan di Zona 1 pasca bencana banjir dan longsor, serta mengajak seluruh pihak berkontribusi agar operasional dan kehidupan masyarakat dapat kembali berjalan normal.
PHR juga menegaskan komitmen terhadap pencegahan penyuapan melalui implementasi ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP), yang telah dijalankan sejak 2022. Penyerahan sertifikat dilakukan sebagai bagian dari rangkaian acara Hakordia 2025.
“Implementasi SMAP terus diperkuat agar perusahaan mampu mengantisipasi potensi penyimpangan, terutama dalam proses bisnis bernilai besar dan berisiko tinggi,” ujar Dirut PHR.
Komisaris Utama PT Pertamina Hulu Rokan, Susilo Widhyantoro, menambahkan bahwa pemberantasan korupsi hanya dapat berhasil jika seluruh insan perusahaan terlibat aktif dan konsisten. “Tidak cukup hanya memiliki sistem dan regulasi; kita perlu membangun budaya kerja yang bersih, transparan, dan bertanggung jawab,” tegasnya.
Diskusi panel menghadirkan dua narasumber utama: Susilo Widhyantoro yang membawakan materi Peningkatan Tata Kelola dan Pengawasan dalam Pencegahan Korupsi, serta Aisah Dahlan, Medical Doktor & Consultant, yang menyampaikan materi Pembentukan Karakter SDM Unggul dan Berintegritas. Keduanya menekankan pentingnya peran aktif seluruh elemen perusahaan dalam membangun organisasi yang adaptif, berdaya saing, dan bebas dari praktik korupsi.
Melalui peringatan Hakordia 2025, PHR Regional 1 menegaskan komitmen untuk menjadikan integritas sebagai budaya kerja yang hidup di setiap lini. Dengan kolaborasi, pengawasan yang kuat, serta partisipasi aktif seluruh pekerja dan mitra kerja, PHR bertekad mewujudkan tata kelola perusahaan yang bersih, transparan, dan berkelanjutan.
Semangat “Satukan Aksi, Basmi Korupsi” menjadi pijakan bersama untuk memastikan setiap langkah bisnis tidak hanya berkontribusi pada produksi energi nasional, tetapi juga menghadirkan nilai positif bagi masyarakat dan bangsa. RH



