Pengamat: Tidak Ada Alasan SPBU Tidak Bisa Sediakan Dispenser BBG

Ahmad Safrudin, Pengamat Transportasi
dan Bahan Bakar Kendaraan.
Foto: Hrp

Depok, OG Indonesia -- Menteri ESDM Ignasius Jonan telah mengungkapkan bahwa saat ini Pemerintah tengah menyiapkan Peraturan Menteri (Permen) guna mendorong pemanfaatan gas untuk kendaraan, di mana akan mewajibkan setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) memiliki sedikitnya satu dispenser BBG.

Jonan bahkan menargetkan dalam dua tahun ke depan harus bisa terbangun 5.000 dispenser BBG. Rencana tersebut disambut positif oleh Pengamat Transportasi dan Bahan Bakar Kendaraan Ahmad Safrudin. 

"Seharusnya bisa seperti itu, kan sekarang ada teknologi mobile refueling unit. Jadi tidak ada alasan bahwa SPBU-nya tidak berada di jalur pipa gas," kata pria yang akrab disapa Puput ini kepada OG Indonesia di kampus UI Depok, Selasa (21/03).

Menurutnya, kewajiban menyediakan satu dispenser BBG sudah seharusnya dijalankan. Sebab, di luar inisiatif dari Menteri ESDM lewat Permen yang akan dikeluarkan nantinya, sebenarnya sejak lama sudah ada regulasi yang mengatur hal tersebut dari Pemprov DKI Jakarta.

"Tahun 1994 itu ada Keputusan Gubernur, bahwa setiap SPBU di Jakarta wajib memiliki satu dispenser gas, tapi itu belum dijalankan," tegas Puput merujuk pada Surat Gubernur DKI Jakarta No. 2605/1.824.133/1994 tanggal 16 Agustus 1994.

Karena itu Puput mengharapkan konsistensi dari Menteri ESDM dan jajaran di pemerintahan lainnya untuk menjalankan program tersebut. "Tinggal konsisten enggak, dari Menteri sampai Dirjen Migasnya ke bawah," ucapnya seraya mengingatkan bahwa dukungan dari kementerian lain seperti Kementerian Perindustrian sampai Kementerian Perhubungan sangat diperlukan juga. 

"Apa yang disampaikan menteri, berarti sudah lewat kajian yang mendalam. Jadi enggak ada alasan enggak jalan, pasti sudah dipikirkan konsekuensinya," bebernya. "Saya yakin Pak Jonan enggak asal ngomong," tutup Puput. RH