Wisuda Perdana Universitas Pertamina Digelar Secara Daring

Jakarta, OG Indonesia -- Universitas Pertamina menyelenggarakan sidang terbuka wisuda perdana Universitas Pertamina yang pertama tahun akademik 2019/2020 untuk periode Maret 2020. Wisuda ini adalah yang pertama dalam sejarah Universitas Pertamina yang berdiri tahun 2016.

"Pada pagi ini di tengah keterbatasan karena pandemi COVID-19 kita masih bisa berkumpul secara daring untuk kegiatan yang sangat penting bagi keluarga besar Universitas Pertamina yaitu wisuda pertama Universitas Pertamina yang pertama tahun akademik 2019/2020 untuk periode Maret 2020," ucap Rektor Universitas Pertamina Prof. Akhmaloka Ph.D, dalam sambutannya, Rabu (29/7/2020) pagi.

Turut mengikuti acara wisuda pertama para mahasiswa lulusan Universitas Pertamina ini antara lain Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, beserta jajaran direksi Pertamina.

Seharusnya wisuda pertama Universitas Pertamina ini sudah dilakukan pada akhir Maret 2020 lalu namun ditangguhkan karena adanya pandemi COVID-19 yang melanda dunia. "Semestinya kita bertatap muka empat bulan lalu, di akhir bulan Maret 2020. Persiapan seremoni sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari tapi wisuda harus kita urungkan karena WHO menyatakan bahwa COVID-19 sebagai pandemi global," cerita Akhmaloka.

Diterangkan olehnya, dalam wisuda kali ini diikuti oleh 193 wisudawan dari 5 program studi. Para wisudawan secara bersama-sama mengikuti acara wisuda dengan memakai toga dari rumahnya masing-masing. "Wisuda bulan Maret ini adalah wisuda yang pertama atau 3,5 tahun dari adik-adik (mulai) kuliah," tambahnya.

Meskipun prosesi wisuda tidak bertatap muka secara langsung. Akhmaloka mengatakan hal tersebut tidak mengurangi niat tulus pihak Universitas Pertamina untuk memberikan penghargaan atas pencapaian keilmuan para wisudawan. 

"Saya ucapkan selamat kepada para wisudawan atas kelulusannya. Saya nyatakan saudara-sudara sebagai sarjana Universitas Pertamina beserta segala kehormatan dan kewenangan yang bertalian dengan itu menurut Undang-undang dan norma kebiasaan," tegas Akhmaloka. RH