Pemerintah Berkomitmen Dorong UMKM Go Digital

Jakarta, OG Indonesia -- Pemerintah berkomitmen untuk mendorong UMKM go digital. Hal tersebut disampaikan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menegah Republik Indonesia, Teten Masduki, dalam acara Indonesia Islamic Festival (IIFEST) 2020 webinar series hari kedua, Jumat (27/11/2020), yang diselenggarakan Dyandra Promosindo bersama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). 

Teten Masduki menekankan ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam upaya mendorong UMKM go digital, yaitu kapasitas usaha, kualitas produk, dan literasi digital.

"Kapasitas usaha dari sisi UMKM harus berproduksi dalam skala besar dan ekonomis. Kemudian kualitas produk agar bisa bersaing dengan produk usaha besar di marketplace, dan literasi digital sebagai kemampuan UMKM 'melek digital' seperti mengoperasikan perangkat, aplikasi, platform digital, dan lain-lain," papar Teten.

Teten mengungkapkan, di masa pandemi saat ini UMKM yang terhubung dengan ekosistem digital di penjualan kuartal kedua sudah menunjukkan kenaikan 26%. Namun capaian tersebut masih menunjukkan angka yang masih kecil apabila dibandingan dari 64 juta UMKM yang ada. "Baru 10,25 juta yang terkoneksi dengan digitalisasi," ucapnya.

Adaptasi terkait digital mayoritas dilakukan oleh UMKM dengan kategori makanan dan minuman. Beberapa UMKM juga merubah produk yang dijualnya menjadi produk home care, makanan minuman dan kesehatan. "Upaya priorotas yang dilakukan oleh UMKM di antaranya adalah peningkatan sumber daya manusia, perbaikan proses bisnis, perluasan akses pasar dan optimalisasi local heroes," jelasnya.

Lebih lanjut, Fiki Satari sebagai Staff Khusus Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia menyatakan bahwa Kementerian Koperasi dan UKM mendorong kebijakan yang dapat mengakselerasi wirausaha di Indonesia. Salah satunya adalah dengan terbitnya undang-undang cipta kerja untuk UMKM, di antaranya adalah akses yang lebih mudah dari perizinan, rantai pasok produksi, kolaborasi sektor KUKM dengan platform digital dan perluasan akses pasar. 

Secara khusus Fiki menjelaskan bahwa local heroes merupakan inisiasi pendampingan yang diupayakan pemerintah terhadap role model local agar dapat memperkuat kapasitas dan peran dari UMKM lainnya yang ada di daerah untuk dapat berkembang dan memenuhi kebutuhan pasar yang lebih besar.

Ditambahkan olehnya, kolaborasi bersama Kementerian BUMN juga dilakukan sebagai upaya untuk memasarkan produk UMKM untuk mendorong efisiensi transaksi belanja BUMN pada UMKM, memperluas dan mempermudah akses pembiayaan dan membantu mempersiapkan UMKM melalui transaksi yang akan banyak dilakukan secara digital. "Potensi ini ditaksir mencapai potensi belanja sampai 35 triliun rupiah dengan 27 kategori produk UMKM yang terlibat," tutup Fiki. R3