Dirjen Migas Paparkan Capaian Kinerja 2020 dan Target 2021


Jakarta, OG Indonesia --
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji didampingi para pejabat eselon II di lingkungan Ditjen Migas, melakukan jumpa pers secara daring mengenai capaian subsektor minyak dan gas bumi di Gedung Ibnu Sutowo, Senin (18/1/2021).

Capaian subsektor migas tersebut adalah pertama, penyiapan wilayah kerja (WK) Migas dilakukan dalam rangka penawaran WK Migas di mana pada tahun 2020 telah dihasilkan 5 persetujuan studi bersama dan 1 izin survei umum. Diharapkan dari pelaksanaan kegiatan ini diharapkan diperoleh data-data yang lebih lengkap untuk menarik investor pada kegiatan usaha hulu migas di Indonesia.

"Untuk mendukung hal ini, maka pada tahun 2020 ditetapkan pula Peraturan Menteri ESDM no. 12 tahun 2020 yang bertujuan untuk memberikan fleksibilitas bentuk kontrak dalam lelang WK Migas selanjutnya," ucap Tutuka.

Kedua, terkait pemanfaatan gas domestik.
Dalam rangka mendukung tumbuh kembangnya industri dalam negeri maka Pemerintah c.q. Ditjen Migas bekerja sama dengan SKK Migas memberikan alokasi untuk pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan dalam negeri yang sesuai status Oktober 2020, mencapai 63,16%.

Ketiga, lifting migas yang merupakan volume yang diperhitungkan untuk besaran penerimaan negara pada tahun 2020 berhasil mencapai 707 MBOPD untuk minyak dan gas bumi serta 975 MBOEPD untuk gas bumi dengan ICP rata-rata pada nilai US$ 40,39 per barel.

Keempat, penerimaan negara subsektor migas. Untuk mendukung terlaksananya pembangunan nasional secara berkelanjutan, Ditjen Migas telah memberikan sumbangsih penerimaan negara dengan rincian PNBP SDA mencapai RP 69,71 triliun, PNBP Fungsional sebesar Rp 53,85 miliar dan PPh Migas sebesar Rp 29,16 triliun.

Kelima, investasi migas. Subsektor migas masih merupakan salah satu unggulan untuk mendorong terlaksananya pembangunan kewilayahan dan terbukti pada tahun 2020 berhasil mendatangkan investasi yang mencapai US$ 12,09 miliar.

Enam, kebijakan harga. Salah satu tujuan pengelolaan subsektor migas adalah memberikan keterjangkauan harga pada konsumen dan ini dibuktikan melalui implementasi penyesuaian harga gas untuk industri tertentu dan kelistrikan yang diharapkan dapat memberikan multiplier efek yang lebih baik untuk tumbuhnya perekonomian nasional.

Tujuh, infrastruktur migas. Kesejahteraan rakyat merupakan tujuan pembangunan nasional yang coba untuk diwujudkan Ditjen Migas melalui beberapa pembangunan infrastruktur yang langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat meliputi jargas sejumlah 135.286 sambungan rumah yang tersebar di 23 kabupaten/kota, pendistribusian Konkit Nelayan sejumlah 25.000 paket yang tersebar di 42 kab/kota dan pembagian Konkit Petani sebanyak 10.000 paket yang tersebar di 24 kab/kota.

Delapan, mandatori B30. Pembangunan yang berkelanjutan tentunya mendukung kelestarian alam dan lingkungan. Untuk itu, melalui program penyaluran B30 yang mencapai 95,45% dengan potensi saving sebesar US$ 2,53 miliar diharapkan mampu untuk meningkatan persentase Energi Baru Terbarukan dalam Bauran Energi Nasional.

Sembilan, perizinan hilir migas. Untuk meningkatkan kehandalan industri migas, maka Ditjen Migas menerbitkan perizinan pada tahun 2020 meliputi 24 izin usaha pengolahan, 52 izin usaha penyimpanan, 784 izin usaha pengangkutan dan 134 izin usaha niaga.

Terakhir, realisasi anggaran Ditjen Migas. Dalam rangka pelaksanaan akuntabilitas, Ditjen Migas telah berupaya untuk melaksanakan seluruh program dan kegiatan dengan perencanaan yang baik melalui dukungan anggaran yang telah terealisasi hingga 97% dari pagu Rp 2,01 triliun.

Target 2021

Pemerintah c.q. Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi juga menetapkan delapan target besar untuk tahun 2021. Penawaran wilayah kerja (WK) migas merupakan salah satu dari target tersebut, di mana rencananya akan ditawarkan 10 WK migas secara bertahap.

"Di tahun 2021 ini, kami sedang menyiapkan penawaran atau lelang WK Migas sejumlah 10 WK. Dari pelaksanaan kegiatan ini diharapkan akan menarik investor untuk berinvestasi pada kegiatan usaha hulu migas di Indonesia. Bentuk kontrak akan fleksibel sebagaimana diatur oleh Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 tahun 2020 yang bertujuan untuk memberikan fleksibilitas bentuk kontrak dalam lelang WK Migas selanjutnya," jelas Tutuka.

Target kedua adalah pemanfaatan gas domestik yang diupayakan mencapai 65% yang akan diserap oleh industri dan kelistrikan.

Pemerintah juga menargetkan lifting Migas untuk 2021 sebesar 705 MBOPD dan lifting gas bumi sebesar 1007 MBOPD. Sehingga total lifting migas sebesar 1.712 MBOPD. Sedangkan ICP sebesar US$ 45 per barel.

Sementara investasi migas, ditargetkan investasi tahun 2021 sebesar US$ 17,59 miliar dengan kontribusi dari hulu sebesar US$ 12,38 miliar dan hilir sebesar US$ 5,2 miliar

Target kelima adalah kebijakan implementasi penyesuaian harga gas untuk industri tertentu dan kelistrikan, tahun ini terus berjalan. "Kami terus berkoordinasi dengan Kementerian terkait yaitu Kemenperin untuk monitoring dan evaluasi dari kebijakan yang sudah berjalan ini agar sesuai dengan harapan, penyerapan tenaga kerja, peningkatan daya saing industri sehingga memberikan multiplier efek yang lebih baik untuk tumbuhnya perekonomian nasional," ungkap Tutuka.

Pemerintah juga melanjutkan Mandatori B30. Kementerian ESDM telah menetapkan alokasi FAME sebesar 9,2 juta KL yang apabila seluruhnya terserap dan dengan asumsi MOPS Minyak Solar sama besar dengan rata-rata MOPS pada tahun 2020, potential saving akibat subsitusi solar menggunakan FAME dapat mencapai US$ 76 miliar.

Lebih lanjut Tutuka memaparkan, target ketujuh adalah pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga (jargas) dan pembagian konverter kit untuk nelayan dan petani. Kegiatan infrastruktur ini juga menyerap hampir 87,8% anggaran untuk belanja publik

Untuk tahun 2021, rencananya akan dibangun 120.776 sambungan rumah (SR) di 21 lokasi kabupaten/kota. Diharapkan jargas yang mulai dibangun tahun 2009, hingga 2021 ini akan terbangun total 793.998 SR. Pembangunan jargas di tahun 2021 diperkirakan akan menyerap sekitar 12.000 pekerja dalam pelaksanaannya.

"Pemerintah juga akan melaksanakan pembagian Konkit Nelayan 28.000 paket di 22 provinsi dan Konkit Petani sejumlah 28.000 paket di 15 provinsi," tambahnya.

Target kedelapan adalah Ditjen Migas berupaya untuk menyelesaikan isu-isu nasional dengan beberapa strategi. Antara lain, terkait isu meningkatkan investasi, pemulihan kondisi atau pandemic recovery, maka untuk meningkatkan investasi hulu migas, strategi yang dilakukan adalah dengan cara penerapan flexibilitas cost recovery atau gross split, promosi potensi 128 cekungan di Indonesia dan 68 cekungan yang belum dikembangkan, akses data hulu migas untuk investor (open data), skema usulan insentif untuk pengembangan daerah remote dan laut dalam, serta peningkatan investasi kegiatan migas non konvensional.

Sedangkan strategi meningkatkan investasi hilir migas dilakukan melalui upaya kerja sama Pemerintah dan badan usaha untuk pembangunan kilang GRR dan RDMP, penyederhanaan perizinan hilir migas, harga gas bumi yang affordable, promosi pembangunan insfrastruktur migas terintegrasi, serta terus mendukung implementasi Keputusan Menteri ESDM Nomor 13 tahun 2020 terkait perubahan bahan bakar diesel ke bahan bakar gas. R3

Dirjen Migas Paparkan Capaian Kinerja 2020 dan Target 2021 Dirjen Migas Paparkan Capaian Kinerja 2020 dan Target 2021 Reviewed by OG Indonesia on Selasa, Januari 19, 2021 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.