Balikpapan, OG Indonesia – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) berhasil mengurangi emisi karbon melalui inovasi dan konversi teknologi di sektor operasional transportasi laut, dengan menerapkan teknologi ramah lingkungan, yaitu melakukan konversi mesin diesel di crew boat menjadi Dual Diesel Fuel (DDF).
Di tengah kenaikan harga BBM, tingginya operasional armada laut dan konsumsi solar mendorong PHM melakukan efisiensi biaya dengan menggabungkan bahan bakar gas (LNG) dan diesel untuk operasional crew boat di Senipah.
General Manager PT Pertamina Hulu Mahakam Regional 3 Kalimantan Zona 8, Krisna menyampaikan bahwa penerapan inovasi dan teknologi konversi DDF ini merupakan wujud komitmen Perusahaan untuk menjalankan operasi migas yang efisien dan semakin ramah lingkungan.
”Inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja Perusahaan di bidang lingkungan sekaligus menghemat biaya. Dengan inovasi ini, Perusahaan melakukan pengurangan emisi karbon dari bahan bakar fosil. Konversi ini berpotensi mengurangi ketergantungan bahan bakar diesel sebesar 6,020 KL solar per tahun untuk 10 crew boat, dengan potensi pengurangan biaya sebesar 4,1 M $ per tahun”, ujar Krisna, belum lama ini.
Lebih lanjut, Krisna menjelaskan bahwa program konservasi engine dengan teknologi DDF untuk Marine Engine memberikan keuntungan jangka panjang baik bagi perusahaan maupun para stakeholder terkait.
Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), Chalid Said Salim, secara terpisah menyampaikan bahwa keberlanjutan operasi dan bisnis migas perusahaan berperan penting dalam mendukung keberlangsungan penyediaan energi nasional dan pembangunan ekonomi Indonesia.
“Diesel Dual Fuel crew boat yang berbasis di Senipah merupakan upaya untuk mengoptimalkan biaya operasi, melindungi lingkungan, dan mendukung kebijakan diversifikasi energi pemerintah,” papar Chalid. R1
Reviewed by Ridwan Harahap
on
Minggu, Desember 11, 2022
Rating:
.JPG)
