Nah Loh, Dirut dan Komut Dinilai Gagal Urus Pertamina


Jakarta, OG Indonesia --
Kementerian Energi dan sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan Air Products & Chemical Inc (APCI) hengkang dari proyek kerja sama gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME), yang bekerjasama dengan PT Pertamina dan PT Bukit Asam. 

Padahal gasifikasi batu bara ini amat penting dan strategis bagi Indonesia, tidak saja untuk mengubah energi kotor batu bara menjadi energi bersih gas, tetapi juga digadang-gadang menjadi subtitusi LPG, yang konten impor dan subsidi sangat besar. 

"Tidak hanya kali ini saja Pertamina tidak becus negoisasi dalam kerja sama internasional, namun sudah beberapa kali gagal urus," kata Fahmy Radhi, Pengamat Ekonomi Energi UGM, Rabu (15/3/2023) menanggapi hengkangnya APCI.

Diterangkan olehnya, sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan juga berang atas kegagalan Pertamina dalam negoisasi pembelian minyak mentah murah dari Rusia. 

"Pertamina juga gagal dalam negoisasi dengan ENI, perusahaan multinasional Italia dalam pengembangan Kilang Minyak Ramah Lingkungan (green refinery). Awalnya, kilang ramah lingkungan pencapaian Pertamina  yang menggunakan minyak sawit akan dibangun di Plaju Indonesia dan Italia untuk menghasilkan B-100, yang kini baru mencapai B-35," beber Fahmy.

Tidak hanya itu, Fahmy mengungkapkan bahwa Pertamina juga gagal dalam negoisasi pengembangan Proyek Kilang Minyak, yang menjadi instruksi Presiden Joko Widodo sejak periode pertama pemerintahannya. 

"Salah satunya adalah kegagalan negoisasi antara Pertamina dengan Saudi Aramco, perusahaan minyak nasional Arab Saudi  untuk pembangunan proyek peningkatan Kapasitas Kilang (RDMP) Cilacap," ucapnya. 

"Terlepas dari penyebabnya yang beragam, kegagalan negoisasi beruntun tersebut mengindikasikan bahwa Pertamina memang tidak becus urus negoisasi kerjasama internasional," sambung Fahmy.

Dia beranggapan, kegagalan demi kegagalan negoisasi itu bisa berdampak terhadap kinerja bisnis Pertamina, yang berpotensi mengurangi setoran dividen kepada negara. 

Namun, kegagalan Pertamina dalam menerapkan sistem keamanan Depo Pertamina Plumpang yang sampai merenggut sejumlah korban nyawa dan luka bakar bagi rakyat tidak berdosa, menurut Fahmy merupakan kegagalan fatal. 

"Ini harus dipertanggungjawabkan oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama Pertamina, tidak hanya memecat Direktur Penunjang Bisnis Pertamina," pungkasnya. RH

Nah Loh, Dirut dan Komut Dinilai Gagal Urus Pertamina Nah Loh, Dirut dan Komut Dinilai Gagal Urus Pertamina Reviewed by Ridwan Harahap on Rabu, Maret 15, 2023 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.