Pembangunan PLTN Menuju Udara dan Lingkungan Hidup Bersih serta Terbebas dari Jebakan Pertumbuhan Ekonomi


Oleh: Dr Kurtubi (Alumnus UI Jakarta, IFP Perancis dan CSM Amerika Serikat)

Bencana alam seperti yang banyak terjadi di tanah air belakangan ini, seperti udara yang sangat panas, banjir, kenaikan permukaan air laut, longsor, dan lain-lain, secara teori merupakan bagian dari dampak perubahan iklim (climate change). Akibat kenaikan suhu bumi yang dipicu oleh akumulasi dampak dari penggunaan energi kotor yang padat emisi karbon (CO2) selama ratusan tahun terakhir. 

Terutama sejak negara-negara Eropa mulai menggunakan energi fosil batu bara untuk bahan bakar angkutan kereta api dan untuk menggerakkan industrialisasinya secara massif. Selain itu ada penggunaan energi fosil migas, terutama minyak mentah (crude oil) sejak industri mobil berkembang pesat di akhir Abad XIX. Kondisi diperparah oleh areal hutan dunia yang kian berkurang sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk dunia.  

Kesadaran dunia untuk perlunya mengupayakan kenaikan suhu bumi agar bisa dikurangi, dicapai lewat Paris Agreement on Climate Change. Kemudian oleh Pemerintah RI sebagai bagian dari masyarakat dunia yang diwakili oleh Menteri LHK Siti Nurbaya bersama dengan DPR RI Komisi VII lewat berbagai rapat  bersepakat untuk merativikasi cita-cita Kesepakatan Paris tersebut menjadi UU RI NO.16/2016. 

Saya mewakili Fraksi Nasdem di Komisi VII menandatangani persetujuan atas lahirnya UU No.16/2016. Selain sebagai Ketua Kaukus Nuklir Parlemen 2014 - 2019, saya mendukung penuh penggunaan  secara massif  energi bersih yang berasal dari energi baru (termasuk energi nuklir) dan energi terbarukan (energi surya, bayu, hidro, biofuel, geothermal, dan lain-lain). 

Saya mendorong Pemerintah untuk segera melahirkan industri nuklir hulu-hilir di tanah air karena negara kita dikarunia Tuhan Yang Maha Kuasa potensi cadangan bahan bakar energi nuklir (uranium dan thorium) yang cukup untuk memenuhi kebutuhan PLTN hingga ratusan bahkan ribuan tahun ke depan. 

Pembangunan PLTN dengan teknologi generasi yang mutakhir, lebih aman dan lebih murah, sebaiknya segera diwujudkan. Investasi energi nuklir dipermudah jangan dipersulit. Kita dorong kehadiran PLTN di tanah air untuk dipercepat agar kegiatan usaha dan bisnis serta Industri, mulai dari skala rumah tangga, UMKM dan skala besar bisa beroperasi full 24 jam non stop.

Selain energi nuklir diarahkan untuk menopang program hilirisisasi hulu-hilir atas kekayaan sumber daya alam, energi nuklir juga disiapkan untuk menggantikan penggunaan BBM di sektor angkutan laut sipil (niaga) di negara kepulauan terbesar di dunia ini.   

Semua ini tentunya butuh listrik bersih dari nuklir yang bersifat non-intermitten yang bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi agar terbebas dari jebakan pertumbuhan ekonomi yang hanya berputar-putar di level 5%, sekaligus menuju udara dan lingkungan hidup yang lebih bersih dan lebih sehat.

Pembangunan PLTN Menuju Udara dan Lingkungan Hidup Bersih serta Terbebas dari Jebakan Pertumbuhan Ekonomi Pembangunan PLTN Menuju Udara dan Lingkungan Hidup Bersih serta Terbebas dari Jebakan Pertumbuhan Ekonomi           Reviewed by Ridwan Harahap on Selasa, Maret 19, 2024 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.