Jaga Komitmen TJSL, PHE Grup Raih Penghargaan Internasional

Inovasi KAPSURULA lewat program MENARA MARINA yang diadakan PT Badak NGL untuk nelayan di kampung terapung Tihi-tihi, Bontang, Kalimantan Timur, meraih penghargaan Platinum pada Global CSR &ESG Summit Awards ke-16 di Hanoi, Vietnam.
Foto: Ridwan Harahap

Jakarta, OG Indonesia --
PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Sebagai Subholding Upstream Pertamina, melalui Regional dan anak perusahaannya, berhasil mendapatkan apresiasi atau penghargaan di kancah internasional dalam ajang Global CSR & ESG Summit Awards ke-16 di Hanoi, Vietnam, pada Kamis (25/4/2024).

Dalam menjalankan program berkelanjutan Corporate Social Responsibility (CSR) melalui prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), PHE berperan aktif melaksanakan hal tersebut di berbagai lokasi, terutama di area kerja atau wilayah operasi PHE dan terus menginisiasi program pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan. 

Enam penghargaan yang diraih PHE Grup lewat program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungannya (TJSL), diberikan kepada PHE Offshore North West Java (ONWJ) Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina, Pertamina Hulu Mahakam (PHM) Regional Kalimantan, PT Pertamina EP Sukowati Field Sukowati Regional Indonesia Timur, dan PT Badak NGL. 

Penghargaan yang pertama diraih adalah Kategori Best Environmental Excellence (GOLD) - Program Jam Pasir (Jaga Alam Melalui Pemberdayaan Masyarakat Pesisir) di Karawang. Program ini mengusung pemberdayaan masyarakat yang mengintegrasikan antara kegiatan lingkungan dengan ekonomi di kawasan Pasir Putih, Kabupaten Karawang. PHE ONWJ mengusung inovasi approstraps yang mampu menahan abrasi, bahkan mampu menangkap sedimentasi baru seluas 3,6ha yang memicu perkembangan kegiatan ekowisata yang memicu menumbuhkan 25 UMKM baru dan turut menggerakkan perekonomian.

Selanjutnya, Kategori Best Community Programme (SILVER) - Program Mpok Tamara (Pemberdayaan Kelompok Rentan Pemulung Jakarta Utara) yang merupakan program aktivasi bank sampah di wilayah Kalibaru, Jakarta Utara melalui pemberdayaan pemulung. Melalui inisiasi ini PHE ONJW mengajak pemulung untuk berkontribusi aktif membantu menyelesaikan distribusi dan pengumpulan sampah di lingkungannya. Pemulung pun mendapatkan nilai tambah karena hasil pengambilan dan penjualan sampah kemudian di tabung melalui bank sampah sehingga dapat membantu  perekonomian.

PHE juga berhasil mendapatkan predikat Best in Indonesia (GOLD) - Overall community & environment program. Penghargaan ini diraih atas performance PHE ONWJ dalam mengimplementasikan seluruh program CSR dan pengelolaan lingkungan. 

Selain itu, penghargaan yang diterima adalah kategori Excellent in Provision of Literacy & Education (SILVER) - Program Sekolah Negeri Terapung yang merupakan program yang inisiasi dari Pertamina Hulu Mahakam pada tahun 2020 di dua daerah 3T (tertinggal,terdepan,terluar) yang memiliki kondisi geografis, sosial, ekonomi dan budaya kurang berkembang dibandingkan dengan daerah lain dalam skala nasional, yakni Desa Tani Baru dan Desa Sepatin, Kecamatan Anggana, Kutai Karta Negara. 

Permasalahan utama yang dihadapi adalah angka putus sekolah yang tinggi akibat daerah yang sulit dijangkau, kesulitan mencapai akses sekolah, kualitas pendidikan yang kurang baik dikarenakan keterbatasan tenaga pengajar yang berkualitas dan tentunya sarana prasarana yang kurang mendukung salah satunya belum adanya listrik. Program ini fokus pada edukasi akan pentingnya pendidikan kepada masyarakat, peningkatan kualitas tenaga pengajar, peningkatan sarana prasarana pendidikan dan mengembangkan pemanfaatan energi surya sebagai sumber listrik untuk kegiatan belajar mengajar.

Selanjutnya juga berhasil diraih penghargaan Kategori Best Community Programme (BRONZE) - Program Pertanian Organik Kelompok Antasena yang merupakan program Pengembangan Masyarakat (PPM) yang dilaksanakan di Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Program ini merupakan upaya Pertamina EP Sukowati Field dalam menjawab permasalahan gagal panen yang terjadi akibat kerusakan lahan karena penggunaan pupuk dan pestisida kimia berlebihan dalam waktu yang lama. Melalui pemanfaatan limbah ternak serta bahan organik yang tersedia di Desa tersebut, 42 petani telah mampu membuat pupuk organik dan Mikro Organisme Lokal (MOL) sebagai pengganti pupuk kimia. 

Saat ini, program telah mampu mengembalikan kesuburan lahan petani seluas 3,4ha yang semula mengalami kerusakan menjadi lahan pertanian organik, sehat dan berkelanjutan. Melalui program pertanian organik ini, petani di Desa Rahayu mampu mengurangi biaya produksi hingga 40% serta mampu meningkatkan hasil panen hingga 7-8 Ton per ha dari yang semula hanya 4-5 Ton per ha.

Tidak ketinggalan, salah satu anak perusahaan PHE, PT Badak NGL, berhasil meraih penghargaan untuk kategori Best Community Programme (PLATINUM) melalui Program MENARA MARINA (Menuju Nelayan Ramah Lingkungan Mandiri dan Sejahtera). Program ini diinisiasi PT Badak NGL untuk menjawab permasalahan penurunan drastis hasil panen rumput laut hingga lebih dari 75% dan juga penurunan hasil tangkapan ikan masyarakat Kampung Tihi-Tihi Kecamatan Bontang Lestari, kota Bontang yang bermatapencaharian utama sebagai nelayan & pertanian rumput laut. 

Program ini meliputi berbagai kegiatan di antaranya peningkatan sarana prasarana petani dan nelayan, peningkatan kapasitas petani dan nelayan, edukasi bagi anak-anak nelayan juga kesehatan dan pengelolaan lingkungan. Mengangkat inovasi KAPSURULA atau Kapsul Pelampung Rumput Laut Ramah Lingkungan yg terbuat dari limbah non B3, polyurethane yang berasal dari kegiatan operasi PT Badak NGL, sebanyak 98 Kepala Keluarga penerima manfaat langsung kini tidak perlu mengganti media budidaya rumput laiut setiap 3 bulan sehingga biaya produksi pun jauh berkurang.

Salah satu pihak penerima penghargaan, PHE ONWJ, berterima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam keberhasilan program yang diimplementasikan Perusahaan. “Penghargaan ini merupakan apresiasi atas bisnis berkelanjutan yang kami jalankan melalui program CSR dan ESG yang memberikan dampak positif di Indonesia,” terang Agus Suprijanto selaku Senior Manager Relations Regional Jawa yang berkesempatan menerima langsung penghargaan.

Ungkapan yang sama juga disampaikan oleh Putra Peni Luhur Wibowo, Manager CSR & Relations Badak LNG. “Alhamdulillah, Badak LNG meraih penghargaan Internasional yang membanggakan. Raihan ini merupakan apresiasi atas komitmen Perusahaan dalam menerapkan prinsip-prinsip ESG dalam kegiatan operasional Perusahaan,” ungkap Luhur.

Corporate Secretary PHE, Arya Dwi Paramita, menjelaskan, penghargaan internasional ini merupakan salah satu wujud nyata apresiasi dari berbagai pihak yang melihat secara langsung dukungan perusahaan yang secara nyata mengimplementasikan aspek Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola perusahaan, serta mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDG's).

"Semoga penghargaan yang diberikan kepada PHE sebagai Subholding Upstream Pertamina beserta Regional dan anak perusahaannya, menjadi pemicu untuk terus menjalankan prinsip-prinsip CSR dan ESG dengan lebih baik lagi, dan bersama semua pihak, dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitar wilayah kerja perusahaan secara berkesinambungan,” ujar Arya. 

Global CSR & ESG Summit and Awards 2024 adalah program penghargaan bergengsi di Asia yang diselenggarakan The Pinnacle Group International. Award ini mengapresiasi Perusahaan yang telah mengambil peran dalam memajukan praktik CSR dan ESG di skala global. RH

Jaga Komitmen TJSL, PHE Grup Raih Penghargaan Internasional Jaga Komitmen TJSL, PHE Grup Raih Penghargaan Internasional Reviewed by Ridwan Harahap on Jumat, Mei 03, 2024 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.