Indika Energy Catat Laba Bersih US$2,9 Juta pada 3M 2025

M. Arsjad Rasjid P.M., Direktur Utama Indika Energy.

Jakarta, OG Indonesia --
Perusahaan investasi dengan portofolio bisnis terdiversifikasi, PT Indika Energy Tbk. (Perseroan), merilis Laporan Keuangan Konsolidasi untuk periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2025 (3M 2025). Perseroan mencetak Laba Bersih yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk sebesar US$ 2,9 juta di 3M 2025. 

Menurunnya harga jual rata-rata batu bara berpengaruh terhadap kinerja Indika Energy secara keseluruhan. Meski demikian, Perseroan terus melakukan diversifikasi usaha pada sektor non-batu bara termasuk di sektor mineral, energi baru dan terbarukan, dan kendaraan listrik. 

Sepanjang 3M 2025, Indika Energy membukukan Pendapatan US$ 489,6 juta, atau menurun 13,7% dari US$ US$ 567,3 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan Pendapatan terutama disebabkan oleh penurunan kontribusi dari Kideco karena penurunan harga jual rata-rata (ASP) dan Indika Indonesia Resources karena volume perdagangan yang lebih rendah. Pada 3M 2025, kontribusi pendapatan dari sektor non-batu bara adalah sebesar 18,0%, meningkat dibandingkan 8,5% pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Pada 3M 2025, Pendapatan Kideco menurun sebesar 11,6% menjadi US$ 400,1 juta. Hal ini disebabkan menurunnya harga jual rata-rata batu bara sebesar 12,9% menjadi US$ 52,0 per ton pada 3M25 dengan volume penjualan sebesar 7,3 juta ton. Dari total volume penjualan tersebut, Kideco menjual 41% di antaranya untuk pasar domestik, melebihi Domestic Market Obligation (DMO) batu bara yaitu sebesar 25%. Hal ini sejalan dengan dukungan Indika Energy terhadap ketahanan energi nasional. Sementara itu volume penjualan batubara untuk pasar ekspor mencapai 59% dengan tujuan negara China, India, Korea Selatan, Jepang dan negara-negara lainnya. 

Indika Indonesia Resources (IIR) mencatatkan penurunan Pendapatan sebesar 86,5% menjadi US$ 9,3 juta pada 3M 2025. Penurunan ini terutama disebabkan oleh menurunnya pendapatan dari perdagangan batubara, dari US$ 33,7 juta (dengan volume 1,0 juta ton) pada 3M 2024 menjadi hanya US$ 5,6 juta (dengan volume 0,1 juta ton) pada 3M 2025. Kebijakan penggunaan Harga Batu Bara Acuan (HBA) sebagai acuan transaksi batu bara yang dimulai pada 1 Maret 2025 juga berdampak pada penurunan kinerja Kideco dan IIR. Pada 3M 2025, pendapatan yang tersisa sebagian besar berasal dari aktivitas perdagangan non-batu bara, khususnya bauksit dari Mekko. 

Akan tetapi, anak-anak perusahaan Indika Energy lainnya seperti Tripatra dan Interport mencatat kenaikan Pendapatan. Tripatra mencatat kenaikan Pendapatan sebesar 95,9% menjadi US$ 61,8 juta di 3M 2025, terutama didorong oleh proyek Posco (US$ 17,7 juta), proyek Akasia Bagus (US$ 14,3 juta), dan pabrik amonia milik Pupuk Kaltim (US$ 8,1 juta). Perusahaan logistik terintegrasi, Interport Mandiri Utama (Interport), mencatat kenaikan Pendapatan sebesar 1,6% menjadi US$ 28,0 juta dari sebelumnya US$ 27,6 juta pada 3M 2024. Pada 3M 2025, Pendapatan Interport terdiri dari Cotrans sebesar US$ 17,1 juta dan KGTE (penyimpanan bahan bakar) sebesar US$ 7,6 juta, sementara sisanya berasal dari Interport Business Park (IBP) dan ILSS. 

Sementara itu Perseroan mencatat penurunan Beban Pokok Kontrak dan Penjualan (COGS) sebesar 10,1% menjadi US$ 425,9 juta pada 3M 2025 dari sebelumnya US$ 473,8 juta pada 3M 2024. Biaya tunai (cash cost) Kideco termasuk royalti yang menurun 9,2% menjadi US$ 46,7 juta per ton pada 3M 2025 dibandingkan US$ 51,4 per ton pada 3M 2024, terutama disebabkan karena penurunan harga batubara yang berdampak pada lebih rendahnya beban royalti dan mengkompensasi sebagian peningkatan biaya bahan bakar sejak penerapan biodiesel B40 pada Januari 2025. 

Sedangkan Beban Penjualan, Umum dan Administrasi Perseroan menurun 23,5% menjadi US$ 36,8 juta pada 3M 2025 dibandingkan dengan US$ 48,1 juta pada 3M 2024 yang disebabkan oleh penurunan beban penerimaan negara bukan pajak (PNBP) terkait Kideco, penurunan biaya pemasaran seiring dengan turunnya pendapatan Kideco, serta tidak adanya operasi MUTU sejak divestasi pada Februari 2024. Selain itu, Biaya Keuangan Perseroan menurun 11,3% menjadi US$ 17,5 juta pada 3M 2025 yang disebabkan menurunnya total utang dan tingkat bunga. 

Sebagai hasilnya, Perseroan membukukan Laba Bersih Periode Berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk sebesar US$ 2,9 juta di 3M 2025, turun dari US$ 20,1 juta pada 3M 2024. 

Sepanjang 3M 2025, Perseroan mengeluarkan dana sebesar US$ 18,5 juta pada 3M 2025 untuk belanja modal (capex), dimana sebagian besar dialokasikan untuk proyek pertambangan emas (US$ 15,3 juta) dan bisnis hijau (US$ 1,3 juta). Sementara itu, beberapa perkembangan terbaru Perseoran di antaranya mencakup: pada 17 April 2025 peringkat kredit Perseroan diturunkan oleh Fitch Ratings menjadi B+ dengan outlook stabil (dari sebelumnya Ba3 dengan outlook stabil). Selain itu, pada 11 April 2025, Pemerintah Indonesia menyetujui perubahan skema royalti untuk Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). Berdasarkan PP No. 18 Tahun 2025 yang berlaku sejak 26 April 2025, batubara dikenakan tarif royalti maksimum 28% jika harga mencapai US$ 180 per ton atau lebih. 

M. Arsjad Rasjid P.M., Direktur Utama Indika Energy, dalam keterangannya, Kamis (1/5/2025) menuturkan bahwa sepanjang 3M 2025 Perseroan secara konsisten menjaga produktivitas, mengoptimalkan kegiatan operasional, dan mendukung ketahanan energi nasional. 

“Hasil kinerja 3M 2025 mencerminkan tantangan yang dihadapi di sektor batubara, khususnya akibat harga jual yang menurun. Kami tetap berkomitmen pada strategi diversifikasi dengan terus meningkatkan investasi di sektor non-batubara – termasuk di sektor mineral, energi baru dan terbarukan, dan kendaraan listrik. Keputusan kami mengalokasikan 94% belanja modal untuk bisnis non-batubara mencerminkan arah strategis perusahaan menuju masa depan rendah karbon,” tutur Arsjad. RH

Indika Energy Catat Laba Bersih US$2,9 Juta pada 3M 2025 Indika Energy Catat Laba Bersih US$2,9 Juta pada 3M 2025 Reviewed by Ridwan Harahap on Kamis, Mei 01, 2025 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.