Pekanbaru, OG Indonesia -- PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus menunjukkan kinerja positif dalam upaya menjaga ketahanan energi nasional di Zona Rokan. PHR mencatatkan capaian penting menyusul keberhasilan pengeboran sumur pengembangan di lapangan Ampuh dengan produksi cemerlang.
Sumur Ampuh (AH030) mencatatkan hasil produksi awal sebesar 2.098 barel minyak per hari (BOPD). Uji produksi sumur Ampuh sangat mengembirakan menyusul hasil produksi seluruhnya murni crude oil tanpa kandungan air maupun gas.
Capaian ini sekaligus menjadi komitmen PHR dalam mengoptimalkan potensi sumber daya migas yang ada. Produksi cemerlang ini turut menjadi bukti bahwa WK Rokan hingga kini masih memiliki potensi besar sebagai salah satu tulang punggung produksi migas nasional.
“Keberhasilan ini tidak hanya meningkatkan cadangan dan produksi minyak nasional, tetapi juga memberikan optimisme besar bagi industri migas di Indonesia. Tentunya tidak terlepas dari kerja keras para anak bangsa yang terlibat di dalamnya, para pekerja yang teruji dan terus berinovasi dalam upaya menjaga ketahanan energi nasional,” kata Dirut PHR, Ruby Mulyawan, Sabtu (22/11/2025).
Sumur AH030 dibor menggunakan teknik pengeboran miring berarah (directional drilling) dengan mengusung konsep pengembangan “local attic development”. Pengeboran menyasar Reservoir Menggala Formation (Fm) pada lapisan batuan MN-5580, dengan lapisan tambahan BK-5000 dan MN-5540.
Pengeboran dilakukan dalam waktu tiga minggu dengan mengedapankan operasi yang lancar aman dan selamat. Kinerja positif dan efisien para pekerja di lapangan menjadi langkah maju dalam mencapai target produksi demi mewujudkan swasembada energi sebagaimana Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto.
Capaian produksi ini menunjukkan keberhasilan strategi pengembangan Lapangan Ampuh yang efektif, kolaboratif, dan terintegrasi antara tim bawah tanah (subsurface), reservoir, drilling serta operasi produksi.
Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, menyampaikan apresiasinya terhadap capaian yang dilakukan oleh Pertamina Hulu Rokan (PHR) tersebut.
“Hasil uji produksi dari sumur Ampuh AH030-NW1 menunjukkan bahwa upaya inovasi teknis dan optimalisasi sumber daya manusia di WK Rokan membuahkan hasil nyata. Ini adalah sinyal positif bagi pencapaian target produksi nasional 2026,” ujar Djoko Siswanto.
Lebih lanjut, Djoko menambahkan bahwa hasil ini menjadi pemicu semangat untuk melanjutkan eksplorasi potensi tambahan produksi dari low quality reservoir (LQR) yang saat ini sedang dievaluasi oleh SKK Migas dan PHR.
Upaya tersebut akan diarahkan untuk pengembangan melalui teknologi multi stage fracturing (MSF) di beberapa titik potensial di WK Rokan.
SKK Migas menilai capaian uji produksi ini sebagai indikator keberhasilan kolaborasi pemerintah, industri hulu migas nasional dan Pertamina Hulu Rokan, serta langkah nyata menuju target produksi minyak nasional tahun 2026 sebesar 610.000 BOPD yang merupakan target APBN 2026.
“Kami akan terus memperkuat sinergi dengan seluruh kontraktor kontrak kerja sama, dimana keberhasilan MSF di PHE dapat dijadikan contoh bagi seluruh KKKS, Kami segera menginstruksikan kepada Pertamina dan KKKS lainnya agar dilakukan pekerjaan MSF sebanyak 100 sumur dan pengeboran di lapangan yang baru ditemukan saat pengeboran eksplorasi sebanyak 100 sumur baik onshore maupun offshore,” tutup Kepala SKk Migas. RH
Reviewed by Ridwan Harahap
on
Sabtu, November 22, 2025
Rating:




