![]() |
Marc Pochet (Wakil Direktur CEA), Djarot Sulistio Wisnubroto (Kepala BATAN), dan Jazi Eko Istiyanto (Kepala BAPETEN) berbincang selepas MoU antara BATAN dan pihak Perancis. Foto: Edi Triyono |
Tangerang Selatan,
O&G Indonesia – Indonesia siap bekerjasama dengan Perancis dalam
pemanfaatan energi nuklir. Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan MoU
antara Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dengan perusahaan Miner-Nantes/Subatech
dari Perancis.
Dari MoU yang disetujui kedua belah pihak pada hari ini, Senin (12/10) di Ruang Pertemuan Gedung 71 BATAN, Kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan, pihak BATAN menyatakan bahwa Indonesia siap bekerjasama dengan berbagai negara untuk memperkuat infrastruktur pemanfaatan teknologi nuklir untuk keperluan damai.
“Keinginan kuat pemerintah RI dalam pemenuhan energi
termasuk untuk jangka panjang mengharuskan kita tetap mempertimbangkan nuklir
sebagai bauran energi,” kata Kepala BATAN Djarot Sulistio Wisnubroto saat MoU.
Disampaikan olehnya, BATAN menyambut baik kerjasama dengan
pihak Perancis yang telah berpengalaman dalam pengembangan energi nuklir di
dunia dengan 58 reaktor PLTN-nya yang telah beroperasi saat ini.
“BATAN sebagai lembaga litbang dan sekaligus promotor
pemanfaatan teknologi nuklir, menyambut dengan terbuka kerja sama dengan
Perancis sebagai negara yang kemampuan teknologi nuklirnya sangat maju dan
mempunyai pengalaman yang panjang mengoperasikan PLTN,” jelas Djarot.
Wakil Direktur CEA (Commissariat
à l'Énergie Atomique atau Pusat Energi Atom Perancis) Marc Ponchet, menjelaskan
bahwa pihak Pemerintah Perancis tidak hendak menentukan pilihan bagi Pemerintah
Indonesia terkait pengembangan PLTN. “Pilihan Pemerintah Indonesia ya pilihan
Pemerintah Indonesia, itu sudah jelas,” tegasnya. “Yang Perancis tawarkan hanya
berbagi pengalaman dengan negara-negara yang mau, tak lebih dari itu,” sambung
Marc.
Diterangkan olehnya, Perancis saat ini punya dua teknologi
terkait pengembangan energi nuklir. Yang pertama adalah EPR yang telah dibangun
di Tiongkok, Finlandia dan Perancis. Dan yang kedua dikembangkan oleh Areva
dari Perancis dan Mitsubishi dari Jepang yaitu teknologi Atmea.
“Kami diskusikan teknologi ini dengan berbagai negara
seperti di Vietnam dan Turki. Bagi negara-negara yang ingin saling berbagi
pengalaman, kami mau menjelaskan apa yang sudah kami kerjakan, tapi tidak
pernah mendikte apa yang harus dilakukan negara tersebut,” papar Marc. RH
BATAN Gandeng Perancis untuk Kembangkan Energi Nuklir
Reviewed by OG Indonesia
on
Senin, Oktober 12, 2015
Rating:
