Pekanbaru, OG Indonesia -- Untuk memastikan kesiapan program pengeboran tahun 2022 di wilayah kerja Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melakukan pertemuan dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang memiliki wilayah operasi di Sumbagut. Kegiatan yang dilakukan di RCC Rumbai PHR di Pekanbaru, Selasa (4/1/2022) ini untuk mengecek kesiapan dalam merealisasikan program pengeboran sumur 2022.
Di wilayah Sumbagut terdapat 10 KKKS, di mana untuk tahun 2022 ini total pengeboran yang direncanakan mencapai 563 sumur. Hal ini menjadikan wilayah SKK Migas Perwakilan Sumbagut sebagai kontributor jumlah pengeboran sumur pengembangan terbesar pada tahun 2022 ini.
Tidak hanya mengecek kesiapan KKKS di wilayah Sumbagut dalam merealisasikan program pengeborannya, kunjungan tim SKK Migas yang dipimpin Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto ini juga untuk meninjau kesiapan vendor lokal dalam mendukung dan mendapatkan manfaat dari investasi pengeboran yang besar.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan kembali, sekaligus mengingatkan bahwa SKK Migas dan KKKS sudah menandatangani komitmen bersama untuk mewujudkan target 1 juta barel pada bulan September 2020.
"Komitmen ini kita tandatangani bersama saat pandemi dan saat ini pun masih situasi pandemi. Namun terlihat jelas hal yang berbeda, bahwa jika di tahun 2020 program pemboran mendadak turun drastis, maka di tahun 2021 sudah mulai meningkat kembali dan di tahun 2022 target agresif pemboran mencapai hampir dua kali lipat realisasi pemboran di tahun 2021," kata Dwi.
“Melihat komitmen KKKS dalam program di tahun 2022, tentu kita semakin yakin bahwa apa yang telah kita komitmenkan bersama dapat terus dikawal dan direalisasikan, dan kita bersama menyampaikan tekad bahwa tahun 2022 adalah titik balik mulai meningkat kembali produksi migas nasional. Melihat apa yang dipresentasikan oleh KKKS di wilayah Sumbagut, maka kita semakin optimis terhadap pencapaian tahun 2022," sambung Dwi.
Dwi juga menyampaikan bahwa migas masih akan semakin dibutuhkan. Optimisme ini dilandasi oleh target 1 juta barel per hari sudah menjadi target nasional dan tidak hanya target SKK Migas-KKKS.
“Pemerintah sudah sangat friendly dan menjaga tingkat keekonomian investasi hulu migas. Ini harus dimanfaatkan oleh pelaku usaha hulu migas. Persetujuan atas insentif dalam rangka meningkatkan keekonomian yang diberikan Pemerintah akhir-akhir ini menunjukkan komitmen kuat untuk dukungannya terhadap industri hulu migas," imbuh Dwi.
“Tentu saja multiplier effect industri hulu migas terhadap perekonomian nasonal dan daerah harus dijaga dan ditingkatkan, termasuk untuk vendor lokal. Pada kegiatan pertemuan dengan KKKS Sumbagut, ada pertemuan dengan vendor lokal, ini adalah langkah yang bagus agar peningkatan investasi dan produksi migas nasional memberikan multiplier effect bagi pengusaha nasional dan daerah," pungkas Dwi. RH
Reviewed by Ridwan Harahap
on
Selasa, Januari 04, 2022
Rating:
