SKK Migas Perkirakan Gas JTB Mulai Mengalir Pada 20 Juli 2022


Bojonegoro, OG Indonesia --
Sebagai bentuk dukungan bagi penyelesaian proyek hulu migas, Komisi VII DPR melakukan kunjungan kerja spesifik ke proyek strategis nasional (PSN) Jambaran Tiung Biru  (JTB)). Pada kunjungan hari ini, Jumat (17/6/2022), rombongan Komisi VII DPR RI dipimpin oleh Nasril Bahar. 

Pada kegiatan tersebut turut mendampingi Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman, Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno, Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis Pertamina Hulu Energi Wiko Wigantoro serta Direktur Utama Pertamina EP Cepu Awang Lazuardi.

Dwi Soetjipto menyampaikan proyek JTB yang saat ini dilaksanakan oleh PEP Cepu merupakan salah satu proyek strategis nasional yang dirancang untuk menghasilkan gas siap jual hingga 192 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dari gas input sebesar 330 MMSCFD. Gas yang dihasilkan akan menunjang sektor Kelistrikan, Pupuk dan Industri di Pulau Jawa.

“Proyek JTB direncanakan onstream pada bulan Juli 2022. Berdasarkan perkembangan penyelesaian proyek dan hasil pemantauan di lapangan, diperkirakan gas sudah bisa mengalir tanggal 20 Juli 2022," kata Dwi.

“Selain itu, keberadaan proyek ini turut memberikan dampak berganda dengan keterlibatan industri dalam negeri skala besar sampai kecil, termasuk industri di daerah. Proyek JTB memiliki estimasi biaya pengembangan proyek senilai US$ 1,55 miliar atau setara dengan Rp 22 triliun dengan Komitmen Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40% atau setara dengan Rp 8,8 triliun," papar Dwi.

Lebih lanjut Dwi mengatakan bahwa dukungan dari para pemangku kepentingan, termasuk Komisi VII DPR sangat berperan dalam mengoptimalkan pengelolaan industri hulu migas nasional. "Oleh karena itu, kami merasa kunker ini sangat penting untuk dapat memberikan informasi terkini tentang kemajuan dan target penyelesaian proyek JTB," ucap Dwi.

Dwi mengungkapkan harapannya terkait kehadiran Komisi VII untuk dapat memberikan dukungan kepada penyelesaian proyek penting ini, sehingga dapat berkontribusi yang bukan hanya sebagai sumber penerimaan negara namun juga untuk menggerakkan perekonomian nasional dan daerah baik secara langsung dan tidak langsung. 

“Semoga apa yang kita lakukan hari ini tidak hanya dapat memberikan manfaat namun juga menjadi legacy bagi pertumbuhan ekonomi bangsa dan negara Indonesia di masa depan”, pungkas Dwi.

Kunjungan spesifik Komisi VII DPR ke proyek JTB memberikan makna untuk terus menguatkan industri hulu migas di area Jawa Timur dan sekitarnya  yang saat ini memberikan kontribusi  sebesar 24,4% terhadap total lifting minyak dan gas secara nasional. 

Sehingga keandalan operasional pengelolaan hulu migas serta dapat diselesaikannya proyek-proyek hulu migas dapat menjaga pasokan migas untuk mendukung upaya membangun ketahanan energi untuk pembangunan berkelanjutan untuk mendukung tercapainya Visi 2030 yaitu produksi minyak 1 juta barel (BOPD) dan gas 12 triliun kaki kubik per hari (BSCFD). 

Di Jawa Timur dan sekitarnya terdapat 22 WK di mana 17 di antaranya telah memasuki fase produksi dan 5 lainnya masih dalam tahap eksplorasi. 17 WK tersebut memproduksikan sekitar 203,5 ribu BOPD atau sekitar 33% dari Produksi Nasional dan 555. MMSCFD gas atau sekitar 10,4% dari produksi nasional. Hingga tahun 2025 masih terdapat sekitar 7 proyek Gas termasuk Jambaran Tiung Biru dan 1 proyek Minyak di area ini yang semuanya akan menambah produksi hingga 500 MMSCFD dan 2800 BOPD. RH

SKK Migas Perkirakan Gas JTB Mulai Mengalir Pada 20 Juli 2022 SKK Migas Perkirakan Gas JTB Mulai Mengalir Pada 20 Juli 2022 Reviewed by Ridwan Harahap on Jumat, Juni 17, 2022 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.