Kepala BP2MI dan Wamenaker Lepas Keberangkatan PMI Sektor Manufaktur ke Korsel


Jakarta, OG Indonesia -- 
Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali memberangkatkan pekerja migran Indonesia (PMI) untuk bekerja di Korea Selatan. Kali ini sebanyak 96 PMI dilepas keberangkatannya oleh Kepala BP2MI Benny Rhamdani dan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor dari Hotel El Royale, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (1/9/2022). Keseluruhan 96 PMI tersebut akan bekerja pada sektor manufaktur di Korea Selatan.

Dengan demikian, sejak pemberangkatan PMI dengan skema G to G (Government to Govenrment) ke Korea Selatan dibuka kembali sejak akhir tahun 2021 lalu, sudah sebanyak 6.707 PMI yang telah terbang menuju negeri ginseng tersebut. 

"Kita sudah lepas kurang lebih 6.700 PMI, dan jika ditambah dengan skema lain yaitu itu P to P (Private to Private) mandiri, per hari ini kita sudah melakukan pelepasan kurang lebih 101.000 PMI ke negara-negara penempatan," ucap Kepala BP2MI Benny Rhamdani.

Benny menerangkan, sampai akhir tahun 2022 ditargetkan akan ada sebanyak 150.000 PMI yang diberangkatkan ke luar negeri. Dia pun menegaskan bahwa BP2MI akan terus melakukan glorifikasi atas keberangkatan para PMI ke negara tujuan. "Saya ingin setiap melepas para pekerja migran ibarat negara melepas kontingen olimpiade," ujanya.

Karena itu dalam setiap acara pelepasan keberangkatan PMI, terang Benny, BP2MI selalu menghadirkan tokoh-tokoh, seperti Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Erick Thohir, sampai para anggota DPR RI. 

"Kalian pahlawan devisa layak dilepas dengan hormat, mendapatkan perlakuan terhormat dan dilepas oleh orang-orang penting yang mewakili negara," kata Benny di depan para PMI yang akan diberangkatkan.

Benny mengungkapkan, para PMI layak diperlakukan seperti itu karena perannya sebagai pahlawan devisa bagi negara. Sumbangan devisi PMI bagi negara tercatat sekitar Rp159,6 triliun atau hanya kalah dari devisa yang disumbang oleh sektor migas. 

"Pekerja migran Indonesia penyumbang devisa terbesar kedua kepada negara ini, Rp159,6 triliun, sehingga saya berani mengatakan negara ini berhutang pada kalian," tuturnya. "Karena itu maka tata kelola penempatan, tata kelola perlindungan (PMI) diperbaiki dengan berbagai regulasi yang memberikan kepastian hukum," sambung Benny. 

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor menyampaikan apresiasinya kepada BP2MI yang mulai rutin memberangkatkan PMI ke negara tujuan pasca pandemi mereda. 

"Saya memberikan apresiasi yang sangat kuat kepada BP2MI di bawah kepemimpinan Pak Benny Rhamdani karena dengan kondisi pandemi yang masih ada ini Indonesia sudah bisa menempatkan tenaga-tenaga kerjanya, PMI-nya ke luar negeri, sehingga kita bisa dan mampu untuk bangkit dari keterpurukan pasca pandemi," kata Wanemaker. 

Selain pemberangkatan G to G ke Korea Selatan, Benny melanjutkan, pada bulan September ini BP2MI direncanakan akan mulai memberangkatkan PMI ke Jerman dan negara penempatan lainnya. 

"Nanti kita akan lepas di bulan September dan beberapa negara penempatan dengan skema G to G," ungkap Benny. "Jerman sudah mulai jalan di tahun ini, gajinya lebih tinggi dari Korea, sekitar Rp34 juta sampai Rp40 juta," pungkas Benny. 

Kepala BP2MI dan Wamenaker Lepas Keberangkatan PMI Sektor Manufaktur ke Korsel Kepala BP2MI dan Wamenaker Lepas Keberangkatan PMI Sektor Manufaktur ke Korsel Reviewed by Ridwan Harahap on Kamis, September 01, 2022 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.