Didukung Pertamina, Ada Konservasi Mangrove dan Bekantan di Tengah Kota Tarakan

Di waktu pemberian makan, banyak bekantan yang turun untuk makan.
Foto-foto: Ridwan Harahap

Tarakan, OG Indonesia -- Terletak di tengah kota, bahkan pintu masuknya persis di tepi Jl. Gajah Mada yang merupakan salah satu jalan raya di kota Tarakan, provinsi Kalimantan Utara, terdapat Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB). 

Di sini, OG Indonesia bersama rombongan jurnalis dari Jakarta dan tim Pertamina EP singgah sejenak kala berkunjung ke Tarakan, Kamis (20/10/2022).

Memang, selain sebagai kawasan konservasi, KKMB juga menarik minat penduduk dari sekitar Tarakan, bahkan pengunjung dari luar Pulau Tarakan untuk melancong dan bersantai di hutan bakau seluas 22 hektare ini sambil melihat kehidupan bekantan secara lebih dekat di habitatnya. 

Tak hanya itu, rombongan pelajar sekolah juga kerap menjadikan KKMB sebagai sarana edukasi dan tempat belajar.

KKMB di Kota Tarakan ini menjadi tempat edukasi alam bagi para siswa sekolah.

Bekantan (Nasalis larvatus) merupakan primata khas Kalimantan bewarna emas dengan hidung besar dan ekor panjang. Bekantan atau monyet belanda cukup familiar di masyarakat Indonesia, karena hewan ini menjadi maskot dari taman hiburan Dunia Fantasi (Dufan) di Jakarta.

Di KKMB ini, Pertamina EP Tarakan Field turut melakukan konservasi keanekaragaman hayati di pulau Tarakan. Selain bekantan, dapat juga ditemui monyet ekor putih, ikan tembakul yang bisa hidup di dua alam, hingga kepiting warna-warni yang warnanya beragam dari merah hingga biru.

Khusus untuk bekantan, populasinya hingga kini terus meningkat di dalam KKMB, dari hanya beberapa ekor pada kisaran tahun 2000-an menjadi sekitar 45 ekor pada saat ini. 

Seekor bekantan tengah asyik bertengger di atas pohon.

Sementara untuk pepohonan, terdapat 27 jenis mangrove hingga ada sekitar 673 pohon terap yang merupakan tanaman khas Kalimantan yang buahnya seperti buah nangka.

Sebagai fasilitas penunjang di KKMB, turut dibangun antara lain jembatan, menara pengamatan, gazebo, toilet untuk pengunjung, hingga tempat karantina kesehatan satwa. RH