SKK Migas Akan Terus Tingkatkan Kegiatan Edukasi Media

Jakarta, OG Indonesia -- Untuk rangka meningkatkan pemahaman jurnalis mengenai kegiatan di industri hulu migas, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) kembali mengadakan kegiatan Edukasi Media. Pada kegiatan yang diselenggarakan di Jakarta, Kamis (28/3/2024) tema yang diangkat adalah Proses Komersialisasi Minyak dan Gas Bumi dan diikuti oleh sekitar 40 jurnalis yang biasa meliput di sektor energi. Sebagai narasumber pada edukasi media adalah Kepala Divisi Komersialisasi Minyak dan Gas Bumi SKK Migas Rayendra Sidik.

Dalam pembukaannya, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro menyampaikan kegiatan diskusi media memberikan gambaran yang lebih lengkap dan bisa diinformasikan ke publik.

Seperti pada tahun lalu, Indonesia berhasil mendapatkan temuan besar dalam bentuk gas. Di era transisi energi peranan gas semakin penting, sehingga penemuan gas tentu menjadi kabar yang baik. Banyak publik yang belum tahu mengenai komersialisasi gas, yang melalui proses yang cukup kompleks.

"Kegiatan edukasi media ke depannya akan terus ditingkatkan, dan SKK Migas membuka diri untuk mendapatkan masukan-masukan sehingga kegiatan edukasi media ke depan bisa lebih baik lagi," ucap Hudi.

Kepala Divisi Komersialisasi Minyak dan Gas Bumi SKK Migas Nayendra Sidik yang biasa dipanggil Nala menyampaikan produk hulu migas ada 3 yaitu minyak mentah dan kondensat, gas pipa dan LNG. Untuk minyak lebih mudah karena pasarnya ada di mana-mana, yang lebih menantang adalah gas karena harus mendapatkan pembeli lebih dahulu. Dalam paparannya dia menyampaikan secara komprehensif dasar hukum mengenai kegiatan komersialisasi minyak dan gas, termasuk proses dan alur yang ada.

Untuk memberikan gambaran yang lebih mendalam, Nala juga menunjukkan proses lifting dan terminal-terminal pengiriman yang ada di seluruh Indonesia. Dia juga menyampaikan lebih mendalam peranan gas di era transisi energi, termasuk penemuan gas yang lebih dari 50% didominasi gas serta plan of development (PoD) yang sekitar 70% adalah untuk gas. RH