Banda Aceh, OG Indonesia -- Lapangan Arun di Aceh dinilai memiliki potensi besar untuk pengembangan proyek Carbon Capture and Storage (CCS) dan Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS).
Hal ini disampaikan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada saat mendatangi Kantor Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) dalam rangka mendukung target dekarbonisasi Indonesia dan memperkuat posisi negara dalam pengelolaan perubahan iklim.
Bappenas menegaskan bahwa proyek CCS/CCUS di Lapangan Arun berpotensi diusulkan sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN). Untuk itu, diperlukan penyusunan Road Map lengkap beserta critical path yang menggambarkan tahapan perencanaan dan pelaksanaan proyek secara rinci.
Kedua, perlu juga ada dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk BPMA dan Bappeda Provinsi Aceh, guna memastikan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
BPMA sendiri menyatakan dukungan penuh terhadap proyek ini dengan beberapa catatan penting. Pertama, ada kepatuhan terhadap regulasi, termasuk Perpres No. 14/2024 dan Permen ESDM No. 2/2023 & No. 16/2024, sebagai pedoman pelaksanaan CCS/CCUS.
Kedua, perlu ada kajian teknis menyeluruh, mencakup aspek subsurface, surface, dan keekonomian. Dan ketiga, perlu ada penyusunan Road Map sebagai panduan pelaksanaan proyek.
"Penting juga adanya skema bisnis yang adil dan berkelanjutan, sehingga manfaat proyek dapat dirasakan tidak hanya secara nasional, tetapi juga oleh masyarakat Aceh," kata Nizar Saputra, Wakil Kepala BPMA Nizar Saputra, Selasa (29/4/2025).
“Proyek CCS/CCUS Lapangan Arun diharapkan menjadi pilot project nasional yang memperkuat komitmen Indonesia dalam transisi energi dan penurunan emisi karbon," tambahnya.
Nizar juga mengingatkan perlu adanya dukungan multi stakeholder, agar proyek ini dapat menjadi contoh sukses pengelolaan karbon terintegrasi di tingkat regional maupun global. RH
Reviewed by Ridwan Harahap
on
Rabu, April 30, 2025
Rating:
