Bontang, OG Indonesia -- Badak LNG yang merupakan bagian dari Subholding Upstream Pertamina, kembali menunjukkan komitmennya terhadap keterbukaan informasi dan penguatan budaya kerja melalui penyelenggaraan Town Hall Meeting Production Division yang berlangsung pada 15 Mei 2025 di Gedung Multi Purpose Building, Bontang, Kalimantan Timur.
Mengusung tema “A New Spirit, Boundless Reliability”, kegiatan ini bertujuan menyampaikan informasi terkini perusahaan, mempererat hubungan antara pekerja dan manajemen, serta menjadi wadah diskusi yang konstruktif.
Acara ini dipimpin langsung oleh Vice President Production, Johan Anindito Indriawan, serta dihadiri oleh jajaran manajemen dan ratusan pekerja dari Production Division.
Dalam kesempatan tersebut, Johan memaparkan strategi perusahaan dalam menghadapi tantangan dan peluang ke depan. Salah satu peluang positif yang disampaikan olehnya adalah tambahan pasokan gas yang menjadi angin segar bagi kegiatan produksi.
“Tambahan pasokan gas mungkin akan menjadi angin segar untuk kita semua namun, perlu diingat bahwa gas sebagai sumber daya alam tidak dapat diperbarui suatu saat akan habis dan kegiatan produksi akan menurun kembali, untuk itu kita butuh strategi," ujarnya.
Dipaparkan olehnya, perusahaan telah menyusun tiga horizon strategi sebagai langkah keberlanjutan:
1. Kondisi Saat Ini – Fokus pada aktivitas pencairan gas yang menjadi tugas utama.
2. Reaktivasi Train – Mempersiapkan Kilang LNG untuk mengolah potensi penambahan gas dari Produsen Gas baru di masa depan.
3. Strategi Jangka Panjang – Pengembangan bisnis non-LNG sebagai profit center untuk menjaga keberlangsungan perusahaan ketika pasokan gas menurun.
Pengembangan kompetensi pekerja juga menjadi fokus utama. Ke depan, Badak LNG akan melakukan pemetaan competency gap agar seluruh pekerja memiliki kesempatan untuk berkembang dan memenuhi standar kompetensi yang dibutuhkan.
Dalam sambutannya, Johan juga menyampaikan pencapaian perusahaan pada kuartal pertama tahun 2025 yang dinilai tetap berada di jalur yang tepat, khususnya dalam aspek SHEQS (Safety, Health, Environment, Quality, Security) dan produksi.
Ia menegaskan kembali komitmen dirinya dan perusahaan terhadap aspek SHEQS sebagai landasan serta prioritas utama dalam menjalankan kinerja operasi yang unggul. Tak hanya menyampaikan pencapaian, ia juga menegaskan pentingnya evaluasi terhadap beberapa aspek kinerja agar target perusahaan tetap tercapai.
Johan juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh pekerja atas dedikasi dan kerja sama yang telah ditunjukkan selama kuartal pertama ini. “Terima kasih kepada pekerja, mitra kerja, agent of change di production division untuk dedikasi dan dukungannya selama ini, semoga semangat positif ini dapat terus ditingkatkan agar seluruh target dan tantangan ke depan dapat kita hadapi dengan lebih baik," ucapnya.
Sebagai bentuk penguatan komitmen, Johan menyampaikan tiga hal utama yang menjadi jargon Production Division tahun ini: “No Accident, No Trip, No Leak” yang diharapkan menjadi panduan utama sekaligus doa dalam menjalankan aktivitas operasional sehari-hari.
Selain itu, ia juga memperkenalkan empat program budaya AKHLAK yang akan dijalankan tahun ini di lingkungan Production Division, yaitu:
1. One Hour Meeting – Membangun budaya rapat yang efektif dan efisien.
2. One Action REACTIVE – Mengedepankan kualitas terbaik dalam usaha peningkatan reliabilitas kilang.
3. One Kolab TRAs – Meningkatkan kinerja melalui kolaborasi dan sinergi antar fungsi dan dengan stakeholder untuk menjalankan program Reaktivasi Train F.
4. One Kolab Pendekar – Fokus pada penerapan program dekarbonisasi melalui kerja sama lintas fungsi.
Sesi diskusi yang menjadi bagian dari agenda berlangsung aktif dan penuh antusiasme. Para pekerja memanfaatkan momen ini untuk berdialog langsung dengan manajemen, menyampaikan ide, masukan, dan harapan untuk perbaikan ke depan.
Dengan semangat baru dan keandalan tanpa batas, Badak LNG terus berkomitmen menjalankan peran strategisnya dalam industri LNG nasional dan global, agar tetap tercapai kinerja keselamatan maupun kinerja produksi. RH
