Jakarta, OG Indonesia -- Salah satu proyek strategis PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) yaitu Proyek Sisi Nubi Area of Interest 135 (Sisi Nubi AOI) resmi onstream lewat sumur pertamanya yaitu SS-401 pada Kamis, 4 Desember 2025. Onstream-nya sumur SS-401 ini menandai dimulainya produksi salah satu platform baru Sisi Nubi AOI yaitu WPS4, yang sekaligus menjadi tonggak penting penguatan produksi migas di Wilayah Kerja (WK) Mahakam.
"Alhamdulillah, Pertamina Hulu Mahakam berhasil menuntaskan salah satu proyek strategisnya melalui pengoperasian Proyek Sisi Nubi Area of Interest 135 yang resmi onstream melalui sumur pertamanya yaitu SS-401 pada tanggal 4 Desember 2025 pukul 12:23 WITA," kata Setyo Sapto Edi, General Manager PHM, seperti keterangan yang diterima OG Indonesia, Jumat (5/12/2025).
Adapun Proyek Sisi Nubi AOI mencakup pembangunan sebanyak 6 platform baru, 3 perpanjangan deck di fasilitas yang sudah ada, hingga 6 segmen pipa bawah laut sepanjang 22 kilometer dengan kedalaman laut sekitar 60-80 meter yang menghubungkan anjungan baru dengan fasilitas yang sudah ada. Selain itu akan ada rencana pengeboran 36 sumur development pada 6 platform yang telah selesai dibangun.
Setyo menerangkan, Proyek SNB AOI menjadi contoh penerapan inovasi teknologi baik dari sisi subsurface, surface facility, operasi pengeboran, dan well intervention. Target subsurface pada proyek ini menggunakan metodologi seismic driven target berbasis machine learning, yang telah terbukti sukses membuka potensi mendapatkan hasil di atas ekspektasi melalui pengeboran 2 sumur di proyek Sisi Nubi AOI.
Begitu pula di teknologi surface, Proyek Sisi Nubi AOI dikembangkan dengan penggunaan Suction Pile Foundation (SPF) yang merupakan terobosan baru yang pertama kali diterapkan di Indonesia, yang memungkinkan instalasi struktur bawah laut yang lebih cepat, efisien, dan ramah lingkungan.
Serangkaian milestone penting berhasil dicapai pada proyek ini yaitu:
- 15 Januari 2024: seremoni first cut of steel yang dilaksanakan di yard milik PT Meindo Elang Indah di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
- November - Desember 2024: kegiatan sail away 6 Jacket.
- Desember 2024 - Januari 2025: instalasi 6 Jacket di offshore.
- Januari - Februari 2025: instalasi pipeline, riser dan subsea spool.
- 28 April 2025: kegiatan sail away tahap pertama topside platform WPS4 dan WPS5,
- 6 Mei 2025: kegiatan sail away topside WPN7 dan WPN8,
- 16 Mei 2025: kegiatan sail away topside WPN5 dan WPN6,
- Mei - Juni 2025: proses instalasi topside platform di offshore.
- 13 Agustus - 5 November 2025: pengeboran sumur SS-401 dan SS-406 di platform WPS4 dengan menerapkan metode New Concept-Sacrificial Casing, yakni sistem partisi terbaru yang terbukti meningkatkan keandalan operasi sekaligus mempercepat durasi pekerjaan. Hasilnya, sumur SS-406 berhasil mencatat laju pengeboran (Rate of Penetration) tercepat dan aman, sekaligus menjadi aplikasi pertama di Indonesia yang mengimplementasikan pressure test dan fluid analysis langsung menggunakan rangkaian bor.
- Pekerjaan penyelesaian sumur juga menunjukkan kemajuan signifikan, termasuk keberhasilan pemasangan peralatan completion berteknologi single-trip-multi-zones gravel pack sand control dan multi-zone packer isolation dengan ukuran tubular 9-5/8” dan 7”. Teknologi ini bertujuan untuk mengendalikan produksi pasir, mengisolasi beberapa zona reservoir untuk selective production dan persiapan future application of thru tubing screen, sehingga dapat mengoptimalkan produksi.
- 5 November - 4 Desember 2025: rangkaian kegiatan well connection, well intervention, hingga start-up berlangsung untuk sumur SS-401 dan SS-406. Pada fase ini, PHM memanfaatkan teknologi baru Coil Hose guna mengeluarkan fluida completion secara efisien pada platform minimalis, serta Tractor dan Stroker untuk melakukan pergantian zona pada sumur dengan deviasi tinggi.
- 4 Desember 2025 pukul 12:23 WITA: sumur SS-401 di Platform WPS4 resmi onstream didapat produksi gas 2,4 MMscfd (Adj Choke 24/64”) WHFP/T 151.7 B (2200 psi)/31.1 degC, akan terus ramping-up setiap 30 menit selama 26 jam ke choke 40/64” untuk menuju 10 MMscfd. Kegiatan open choke dilakukan secara bertahap sambil melakukan pengambilan data dan observasi parameter sumur, dan untuk menjaga sand tidak ikut terpoduksikan.
Setyo memambahkan, "Pada 6 Desember 2025 Insyaallah akan onstream sumur SS-406. Setelah dilakukan ramp up pada tanggal 8 Desember 2025 ditargetkan produksi dua sumur di Platform WPS4 dapat mencapai maksimal kapasitas platform yaitu 20 MMscfd."
Dia juga menyampaikan bahwa saat ini 6 platform sudah selesai dikerjakan. "Kami sedang melakukan pemboran menggunakan dua Jack-Up Rig pada 2 platform lain," terang Setyo.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa proyek Sisi Nubi AOI ini memiiki kompleksitas yang tinggi dengan lebih dari 2.800 pekerja dan banyaknya aktivitas SIMOPS. Namun demikian, seluruh tahapan sejak awal 2024 hingga onstream berlangsung aman, dengan pencapaian lebih dari 9 juta jam kerja tanpa Lost Time Injury (LTI). "Capaian ini menegaskan komitmen kuat PHM dalam penerapan HSSE secara konsisten," tegasnya.
"Dengan kapasitas desain rata-rata 20-25 MMSCFD per platform (total 6 platform), proyek SNB AOI akan meningkatkan produksi gas dan kondensat PHM," pungkas Setyo. RH


