![]() |
Foto: PDSI |
Program Pelatihan Kewirausahaan dari PDSI bagi warga Rantau-Aceh Tamiang memang bertujuan untuk melakukan perubahan mental dari pekerja menjadi wirausaha, mengingat beberapa orang di antara penerima manfaat adalah mantan pekerja outsourcing PDSI.
Menurut Corporate Secretary PDSI Arif Widodo, switch mental dilakukan saat mengawali program pelatihan kewirausahaan. "Ini dimaksudkan sebagai jembatan mengenalkan sekaligus menyiapkan perubahan lingkungan yang berbeda selama mereka aktif sebagai pekerja dan kini diharapkan siap menjadi wirausaha yang mandiri," kata Arif.
Kabupaten Aceh Tamiang di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam memang telah memiliki peluang usaha lele asap yang cukup potensial. Ketersediaan bahan baku tidak sulit didapat karena dapat memanfaatkan perolehan dari hasil budidaya kelompok CSR PDSI tahun-tahun sebelumnya. Kelompok budidaya lele di Aceh Tamiang yang dibina PDSI sebelumnya dapat menjadi penyangga kebutuhan bahan baku.
Salah seorang peserta pelatihan, Abdi Sumantri alias Jong (35) mengatakan terbantu dengan pelatihan wirausaha dari PDSI. “Program yang dijalankan ini bagus sekali untuk membekali peserta berwiraswasta, dan membuat percaya diri," ucapnya.
Menurut Jong, pengolahan lele asap ini sangat menarik karena harga bahan baku berupa lele hidup yang diperoleh Rp. 15.000 per kilo dapat diolah menjadi lele asap dengan harga Rp. 100.000 per kilo.
Guna dapat mengembangkan usaha lebih besar, dalam pelatihan pengolahan lele binaan PDSI di Rantau juga diajarkan mengenai packaging, branding dan marketing sehingga hasil olahan diharapkan dapat diserap ke pasar bebas. Terbukti kini hasil olahan tersebut telah masuk ke kota Binjai dan Medan yang berjarak sekitar 25 kilometer dari sentra produksinya. RH
PDSI Bina Usaha Lele Asap Warga Aceh Tamiang
Reviewed by OG Indonesia
on
Kamis, September 01, 2016
Rating:
