![]() |
Sampe L. Purba, Kepala Divisi Komersialisasi Gas Bumi SKK Migas Foto: Hrp |
Hal tersebut disampaikan oleh Sampe L. Purba, Kepala Divisi Komersialisasi Gas Bumi SKK Migas, dalam acara Sharing Knowledge Industri Hulu Migas Komersialisasi Gas Bumi, di kantor SKK Migas, Gedung City Plaza, Kamis (16/02). "Tidak serta-merta impor LNG akan membuat harga turun di level pembeli akhir," kata Sampe.
Menurutnya ada dua faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi. Pertama, karena harga LNG bersifat fluktuatif dan bergantung pada harga minyak dunia.
Sementara faktor kedua, proses regasifikasi LNG menjadi gas kembali untuk digunakan konsumen, masih akan melalui beberapa tahapan yang tiap tahapannya memiliki komponen biaya. Mulai dari pengapalan, regasifikasi, sampai disalurkan lewat pipa transmisi.
Disampaikan Sampe, biaya untuk kegiatan pengapalan sebesar USD 0,8 per mmbtu, regasifikasi sekitar USD 1-3 per mmbtu, dan biaya untuk kegiatan transmisi senilai USD 0,89 per mmbtu. Artinya bisa sampai USD 4,7 per mmbtu untuk semua tahapan proses tersebut.
"Karena komponen harga LNG sampai di end user itu melewati beberapa tahap, itulah menurut saya yang harus diefisiensikan," ucapnya seraya mengingatkan jika tahapan regasifikasi kembali tersebut bisa diefisienkan, maka harga gas ke pembeli akhir dapat lebih kompetitif. RH
Impor LNG Tak Serta-Merta Buat Harga Gas Murah
Reviewed by OG Indonesia
on
Jumat, Februari 17, 2017
Rating:
