Geoservices Gunakan Teknologi Batan Pantau Radiasi di Kegiatan Operasinya

Radian M. Jufri dari PT Geoservices
(paling kanan).
Foto: Hrp
Jakarta, OG Indonesia -- Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) lewat Pusat Teknologi Keselamatan Metrologi dan Radiasi (PTKMR) turut membantu kegiatan operasi hulu migas dan juga pertambangan. Dengan pemantauan rutin terhadap pekerja yang berisiko terpapar radiasi dari peralatan yang digunakan dalam operasi hulu migas, keselamatan pekerja pun lebih terjamin.

Salah satu pengguna teknologi Batan untuk memantau tingkat radiasi pada lingkungan kerja perusahaannya adalah PT Geoservices. Perusahaan jasa survei kegiatan eksplorasi dan pengembangan industri migas, tambang, dan panas bumi ini rutin memeriksakan hasil pantauan dari kegiatan operasi yang dijalankan pekerjanya kepada PTKMR.

Diterangkan Radian M. Jufri, dari CBM Section PT Geoservices, di perusahaannya ada pekerjaan geophysical well-logging yang bisa terpapar radiasi. Dalam pekerjaan geophysical well-logging memang menggunakan radioaktif seperti sinar gamma, neutron, dan sumber radioaktif lainnya untuk melihat dan merekam kondisi dari sumber migas yang sedang dieksplorasi. 

"Nanti itu bisa dilihat batas minyaknya sampai di mana dan merekam apa saja yang ada di dalam sana," ucap Radian kepada OG Indonesia dalam acara temu pelanggan PTKMR dan Batan di Kawasan Nuklir Pasar Jumat, Jakarta, Kamis (05/04).

Radioaktif yang digunakan biasanya dimasukkan ke dalam alat logging yang akan masuk ke dalam sumur yang sudah dibor. Proses memasukkan sumber radioaktif tersebut yang menjadikan pekerjaan geophysical well-logging berisiko terpapar radiasi. 

Pada saat proses memasukkan sumber radioaktif tersebut biasanya area dalam radius 5 meter di sekeliling lubang bor akan diberi garis batas tanda pekerja lainnya tak boleh mendekati. Biasanya hanya ada sekitar 1 sampai 5 pekerja geophysical well-logging saja yang bekerja di sana. 

Guna memantau tingkat radiasi yang terpapar, PT Geoservices memakaikan pekerjanya badge dari PTKMR yang dikenakan selama melakukan kegiatan operasi. Ada dua badge yang dipakai oleh seorang pekerja untuk dua periode waktu selama 3 bulan. "Badge pertama misalnya untuk periode Januari-Maret, setelah itu diperiksa PTKMR, dan pekerja pakai badge kedua untuk periode April-Juni," paparnya.

Personel logging PT Geoservices saat ini berjumlah 5 orang dan selama ini masih aman dari risiko bahaya radioaktif. "Kalau hasil pemantauan kita selama ini aman saja karena sebelum melakukan pekerjaan kita selalu lakukan pembekalan pada personel, dan kebetulan personel kita juga banyak yang sudah senior bahkan ada yang lulusan nuklir," tutup Radian. RH
Geoservices Gunakan Teknologi Batan Pantau Radiasi di Kegiatan Operasinya Geoservices Gunakan Teknologi Batan Pantau Radiasi di Kegiatan Operasinya Reviewed by OG Indonesia on Jumat, April 06, 2018 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.