![]() |
Foto: Hrp |
"Kegiatan eksplorasi merupakan titik krusial untuk menjamin pasokan energi dan stabilitas perekonomian Indonesia,” kata Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi di Jakarta, Jumat (06/07).
Pencapaian eksplorasi juga diimbangi dengan usaha untuk menekan penurunan produksi secara alamiah. Lifting minyak dan gas bumi, capaiannya sebesar 1,923 juta setara barel minyak per hari (boepd) atau sekitar 96 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sebesar 2 juta boepd. Rinciannya, lifting minyak bumi sebesat 771 ribu barel per hari (bopd) atau 96 persen dari target sebesar 800 ribu bopd. Sedangkan realisasi lifting gas bumi sebesar 1,152 juta boepd atau 96 persen dari target yang sebesar 1,2 juta boepd.
Produksi migas didorong dengan melakukan percepatan penyelesaian proyek dan memprioritaskan kegiatan yang menjaga tingkat produksi. “Ada lima proyek yang mulai berproduksi di tahun 2018 yang akan memberikan tambahan sebesar 7.800 bopd dan 98 juta kaki kubik per hari hingga akhir tahun,” katanya.
Dalam menjaga produksi dan meningkatkan cadangan, dilakukan kegiatan seperti survei, pengeboran, perawatan dan kerja ulang sumur. Realisasi survei seismik dua dimensi (2D) sepanjang 237 kilometer (km) atau 4 persen dari target rencana kerja dan anggaran (WP&B) yang sepanjang 4.666 km. Seismik tiga dimensi (3D) terealisasi seluas 1.541 kilometer persegi (km²) dari target 5.382 km² atau sekitar 26 persen dari target.
Untuk sumur eksplorasi ditajak 11 sumur dari rencana 104 sumur atau terealisasi 10 persen. Sumur pengembangan dari rencana 289 sumur dibor 129 sumur atau terealisasi 45 persen. Sedangkan kerja ulang, dari target 637 sumur terealisasi 324 sumur atau 51 persen dan perawatan sumur dari rencana 56.184 dilaksanakan 31.151 kegiatan atau terealisasi 55 persen.
Belum optimalnya kegiatan utama hulu migas seperti survei dan pengeboran di atas menyebabkan investasi tahun 2018 terealisasi sebesar US$3,9 miliar dari kesepakatan dalam WP&B yang sebesar US$14,2 miliar atau baru mencapai 27 persen. Sementara itu, pengembalian biaya operasi (cost recovery) sebesar US$5,2 miliar atau 51 persen dari target APBN 2018 sebesar US$10,1 milliar
(unaudited).
(unaudited).
Penerimaan negara dari sektor hulu migas hingga semester satu tahun 2018 sudah melebihi target mencapai US$8,5 miliar atau sekitar Rp115 triliun. Angka ini melebihi target APBN 2018 yang sebesar US$11,9 miliar. “Capaian hingga semester satu mencapai 71 persen dari target pemerintah dan diproyeksikan akan mencapai 120 persen pada akhir tahun 2018,” ungkap Amien. RH
Ini Capaian Hulu Migas Semester Pertama 2018
Reviewed by OG Indonesia
on
Jumat, Juli 06, 2018
Rating:
