Program P3DN Diharapkan Dorong TKDN di Hulu Migas

Foto: ET
Jakarta, OG Indonesia – Guna meningkatkan pemanfaatan produk dari industri nasional, Pemerintah menjalankan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN). Tim P3DN pun dibentuk dan diharapkan bisa memfasilitasi dan mendorong pemanfaatan tingkat komponen dalam negeri (TKDN), termasuk untuk menunjang kegiatan hulu migas.

Dikatakan Putu Juli Ardika, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian, Tim P3DN untuk tingkat nasional diketuai oleh Menko Kemaritiman dan Investasi dengan Menteri Perindustrian sebagai ketua hariannya. Di bawahnya, setiap kementerian/lembaga, pemerintah daerah serta BUMN juga diwajibkan dan secara pro aktif diharapkan membentuk Tim P3DN juga.

“Tim ini tugasnya mendampingi dari perencanaan, pelaksanaan, melakukan evaluasi, promosi dan sosialisasi, mengawasi implementasi secara konsisten, dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan terkait pemanfaatan TKDN,” kata Putu dalam acara EPC Forum dengan tema “Menakar Kesempatan Kompetisi EPC & Vendor Lokal Tahun 2020 dalam Proyek Hulu Migas Era Fleksibilitas Kontrak Migas” yang diadakan OG Indonesia dan Komunitas Migas Indonesia (KMI) di Menara 165, Jakarta, Rabu (11/12/2019).

Program P3DN ini menurut Putu sangat baik dan tepat jika diimplementasikan pada kegiatan industri hulu migas. “Untuk migas ini sangat elegan sekali, bahwa kalau dulu kita memberikan preferensi atas produk barang, nah kalau sekarang (ada) insentif bagi penggunanya,” tuturnya. Dengan demikian pemanfataan TKDN di industri hulu migas dapat kian meningkat.

Pihak SKK Migas sendiri pada Selasa (10/12/2019) kemarin sudah diapresiasi dengan mendapat penghargaan dari Kementerian Perindustrian karena konsisten mendorong P3DN. Dikatakan Dino Andiran, Manajer Senior Strategi Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas, sampai dengan November 2019 komitmen penggunaan TKDN di hulu migas sudah mencapai sekitar 61%. “Kalau kita hitung dari tahun 2016, tiap tahun ada improvement 4%,” ucap Dino.

Kendati demikian, walau porsi TKDN terus meningkat, besaran biaya yang dikeluarkan perusahaan KKKS untuk kegiatan operasionalnya ternyata mengecil karena upaya penghematan biaya di tengah jatuhnya harga minyak beberapa waktu lalu. SKK Migas sendiri berupaya untuk terus memperkenalkan produk-produk dalam negeri kepada perusahaan migas.

“Manakala ada informasi-informasi mengenai produk dan jasa yang sudah bisa di-deliver oleh perusahaan dalam negeri yang bisa digunakan di migas, biasanya kita mengundang perusahaan dimaksud dan kita juga panggil KKKS untuk saling sharing,” terang Dino seraya menambahkan dengan saling mengenal diharapkan para vendor dan KKKS tersebut bisa saling bekerjasama ke depannya.

Berdasarkan data SKK Migas, dari sekitar 150 produk dalam negeri yang masuk batch pada tahun 2018 lalu, ada sekitar 129 produk yang dapat diterima dan layak untuk dipakai dalam kegiatan operasi hulu migas di berbagai Wilayah Kerja Migas di seluruh penjuru Tanah Air. Diterangkan Dino, peluang pemanfaatan TKDN diharapkan kian terbuka seiring target SKK Migas yang membidik produksi 1 juta barel minyak di tahun 2031 nanti.

“Dengan target tersebut tentu dibutuhkan upaya dengan skala yang masif. Ini tentu peluang, dan SKK Migas akan terus sharing terkait kebutuhan-kebutuhan kami di masa 5-10 tahun ke depan sehingga kawan-kawan (industri penunjang dalam negeri) bisa punya waktu lebih panjang untuk mempersiapkan diri,” tutupnya. RH
Program P3DN Diharapkan Dorong TKDN di Hulu Migas Program P3DN Diharapkan Dorong TKDN di Hulu Migas Reviewed by OG Indonesia on Rabu, Desember 11, 2019 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.