Online Training OG Indonesia: TKDN Dorong Perputaran Ekonomi di Dalam Negeri

Jakarta, OG Indonesia -- OG Indonesia kembali mengadakan online training tentang "Perhitungan TKDN Migas Berdasarkan PTK 007 Revisi 4" yang diselenggarakan pada Sabtu (5/9/2020). Untuk batch September 2020 ini kembali menghadirkan Ozy M. Muhidin sebagai Trainer yang berpengalaman sebagai Senior Local Content Specialist di INPEX Corporation pada Abadi Masela Floating LNG Project, serta Senior Assessor for Local Content Verfication & Monitoring Audit Local Vendor di PT Surveyor Indonesia.

Ozy M. Muhidin menegaskan, pemanfaatan TKDN (tingkat komponen dalam negeri) sangat penting dilaksanakan dalam industri hulu migas sebab akan mendorong terjadinya perputaran ekonomi di dalam negeri, termasuk pada tingkat lokal/daerah. Imbasnya perusahaan-perusahaan industri penunjang migas lokal akan kian berkembang usahanya. "Makin banyak produksi, karyawan akan makin bertambah, dan itu akan men-support semuanya," jelas Ozy.

Dia pun mencontohkan, bahwa negara maju seperti Australia saja ternyata masih mendorong TKDN demi pengembangan industri di dalam negaranya. Ozy menceritakan, ada perusahaan migas di Australia yang membutuhkan wellhead platform, namun ternyata pembuatannya dilakukan di Korea Selatan. "Tercium juga sama warganya. Warga Australia ini sudah makmur, sudah maju, banyak pekerjaan, tetapi melihat ada pekerjaan yang dikasih ke negara lain dan mereka enggak dapat apa-apa, mereka protes juga," ungkapnya.

Karena itu, Indonesia sebagai negara berkembang di mana masih banyak angkatan kerja yang membutuhkan pekerjaan, tentunya harus secara ketat memperhatikan masalah TKDN ini. "Di kita masih banyak pengangguran, masih banyak (perusahaan) yang cari project, seharusnya dalam negeri diprioritaskan," ucapnya.

Ozy pun memaparkan bahwa dalam PTK 007 Revisi 04 yang mengatur TKDN, kebijakan umumnya mewajibkan bagi industri hulu migas untuk menggunakan barang/jasa produk dalam negeri, adanya keikutsertaan perusahaan dalam negeri, serta terjadinya pelaksanaan pekerjaan di dalam wilayah NKRI.

"Maksudnya adalah biar ada juga transfer ilmu dari negara lain. Kalau hanya orang luar yang bisa, ya silakan dari luar tetapi gandeng lokal. Nanti setahun, dua tahun berjalan, yang dari dalam negeri otomatis akan belajar dan lama-lama bisa menjalankan sendiri," urainya.

Pelatihan TKDN secara daring yang diselenggarakan OG Indonesia hari ini diikuti oleh banyak peserta dari berbagai perusahaan yang terkait dengan industri migas. Para peserta antusias mengikuti pelatihan dan secara interaktif bertanya langsung kepada Trainer terkait contoh kasus yang kerap mereka temui dalam hal perhitungan TKDN di pekerjaan mereka sehari-hari.

Pelatihan terbagi ke dalam dua sesi, yaitu sesi Materi Kebijakan TKDN Migas dan sesi Materi Perhitungan TKDN Migas. Diskusi kian berlangsung hangat ketika memasuki sesi kedua, di mana para peserta diberikan contoh-contoh soal tentang perhitungan TKDN dari Trainer. 

Ozy M. Muhidin pun mengapresiasi para peserta yang pada dasarnya sudah punya bekal pengetahuan tentang TKDN serta semangat mereka untuk terus mengikuti pelatihan dari awal sampai akhir walaupun dilakukan secara daring. "Para peserta dasarnya sudah tahu semua. Kelihatannya untuk hal-hal dasar sudah mengerti, tinggal pemantapan di perhitungan saja," puji Ozy. RH