Pabrik Pintar Lexington Schneider Electric Jadi Proyek Percontohan Revolusi Industri 4.0


Jakarta, OG Indonesia -- 
Schneider Electric, perusahaan global dalam transformasi digital di pengelolaan energi dan otomasi, mengumumkan ditetapkannya Pabrik Pintarnya di Lexington, Kentucky sebagai Proyek Percontohan Revolusi Industri 4.0 (Advanced Lighthouse) oleh World Economic Forum (WEF).

Pabrik Lexington menjadi pabrik Schneider Electric ketiga yang menerima penghargaan ini, atas keberhasilannya dalam mengadopsi teknologi industri 4.0 dalam skala besar dan telah menunjukkan hasilnya hingga saat ini. Sebelumnya, WEF telah menunjuk dua pabrik pintar Schneider Electric sebagai proyek percontohan yaitu pabrik pintar di Batam, Indonesia pada 2019 dan pabrik di Le Vaudreuil, Prancis pada 2018. Dua pabrik tambahan Schneider Electric yaitu Showcase-Monterrey, Meksiko dan Wuhan, Cina, juga telah ditetapkan sebagai fasilitas Developing Lighthouse.

Pabrik Lexington yang berusia lebih dari 60 tahun adalah yang pertama dari pabrik Schneider Electric di Amerika Serikat yang menjadi percontohan Pabrik Pintar. Menjadi contoh inovasi "brownfield", yang mengintegrasikan solusi EcoStruxure berbasis IIoT dari Schneider Electric, dengan berbagai solusi digital terbaru, termasuk augmented reality, pemantauan jarak jauh, dan perawatan prediktif, untuk mendorong efisiensi energi, keberlanjutan, penghematan biaya secara keseluruhan, dan di saat yang bersamaan menawarkan peningkatan kelincahan dan ketahanan dalam operasional.

Annette Clayton, President and CEO Schneider Electric, Amerika Utara, mengatakan bahwa industri manufaktur di seluruh dunia sedang menghadapi tantangan baru yang timbul dari kondisi pandemi dan penurunan ekonomi gelombang berikutnya, ditambah lagi dengan ancaman perubahan iklim yang terus meningkat.

Karena itu, menurutnya transformasi digital Schneider Electric menjadi bukti nyata kekuatan IIoT untuk memberikan dampak positif pada kinerja dan tujuan berkelanjutan. "Dengan menjadi bagian dari jaringan global Lighthouse, memungkinkan kami untuk berbagi pengetahuan dan berkolaborasi dengan para pelaku industri untuk menciptakan keberlanjutan dan ketahanan yang lebih baik sehingga dapat pulih dan berkembang di tengah kondisi sulit seperti saat ini," terang Clayton dalam keterangan resmi yang diterima OG Indonesia, Senin (28/9/2020).

Pabrik Lexington telah menerapkan strategi digital dalam pengelolaan energi yang memanfaatkan konektivitas Industrial Internet of Things (IIoT), analisis tepi, dan analisis prediktif berbasis Cloud untuk mendorong efisiensi di seluruh operasional pabrik. 

Pada level produk yang terhubung (connected products), EcoStruxure Augmented Operator Advisor telah meningkatkan wawasan terhadap operasional dan mengurangi downtime peralatan hingga 20 persen. EcoStruxure Power Monitoring Expert memanfaatkan terhubungnya alat ukur dan sensor untuk membuat visualisasi yang kuat dan analisis deskriptif terhadap konsumsi energi oleh mesin dan proses. 

EcoStruxure Resource Advisor yang berbasis cloud juga mengumpulkan seluruh data pabrik dan menyediakan platform untuk pengelolaan energi tingkat global yang menawarkan wawasan prediktif terhadap tren biaya energi dan pola pengeluaran yang memungkinkan pelaku industri mengoptimalkan biaya energi mereka. R3

Pabrik Pintar Lexington Schneider Electric Jadi Proyek Percontohan Revolusi Industri 4.0 Pabrik Pintar Lexington Schneider Electric Jadi Proyek Percontohan Revolusi Industri 4.0 Reviewed by OG Indonesia on Selasa, September 29, 2020 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.