Target TKDN Migas Kian Tinggi Jadi Peluang Bagi Industri Dalam Negeri

Ozy M. Muhidin, Trainer Pelatihan Online
Perhitungan TKDN Migas OG Indonesia.

Jakarta, OG Indonesia --
Capaian pemanfaatan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam kegiatan operasi hulu migas dari tahun ke tahun cenderung naik walaupun masih fluktuatif. Dengan kecenderungan tersebut potensi industri penunjang migas untuk menyuplai barang dan jasa kepada pihak KKKS tentunya kian terbuka.

Berdasarkan data SKK Migas, pada tahun 2016 persentase TKDN dalam pengadaan barang dan jasa migas sekitar 55%. Lalu pada tahun 2017 naik menjadi 58%, dan naik kembali menjadi 65% pada tahun 2018. Sempat turun menjadi 60% pada tahun 2019, raihan TKDN pada Triwulan pertama 2020 naik kembali menjadi 62%.

"Kalau untuk oil and gas ada rekapnya, tiap tahun turun naik," ucap Ozy M. Muhidin ketika menjadi Trainer dalam pelatihan online perhitungan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) bagi industri penunjang migas Batch 5 yang diselenggarakan OG Indonesia, Sabtu (21/11/2020). Ozy berpengalaman 20 tahun sebagai Local Content Specialist, di antaranya di PT Surveyor Indonesia, sampai INPEX Corporation pada Abadi Masela FLNG Project. 

Fluktuatifnya capaian TKDN, diterangkan Ozy bergantung pada proyek migas yang berjalan setiap tahunnya. Dia mencontohkan, jika banyak dilakukan proyek pengeboran maka serapan barang dan jasa dari luar negeri cenderung lebih besar. "Tetapi misalkan kalau man power supply semua itu akan lebih tinggi," jelasnya. "Jadi tergantung pada proyeknya, dinamik kita," sambung Ozy.

Kementerian ESDM sendiri diungkapkan Ozy sudah punya road map bahwa pada tahun 2025 capaian TKDN diharapkan bisa mencapai 91%. Menurut Ozy, target tersebut bisa jadi peluang bagi industri dalam negeri. Karena itu Pemerintah juga perlu mendorong berkembangnya industri di dalam negeri seperti industri chemical, bahan bakar, dan peralatan-peralatan penunjang migas lainnya.

"Jadi dari situ Pemerintah sudah punya ancang-ancang. Mungkin bahan bakunya banyak yang impor kita, mungkin untuk plat baja, bagaimana caranya lokal bisa ikut. Untuk yang chemical juga kebanyakan impor, bagaimana caranya bikin pabrik. Jadi ini potensi nih," bebernya.

Ozy menerangkan, dengan potensi tersebut maka industri lokal pun akan tertarik berinvestasi asalkan pasarnya dijaga. "Jangan sampai sudah habis puluhan triliun, tetapi yang beli cuma 1 casing, 5 casing, mereka buat operasional enggak nutup," tegas Ozy.

Kegiatan pelatihan online perhitungan TKDN migas yang rutin diselenggarakan OG Indonesia sendiri terus diminati para profesional yang tertarik mendalami pengetahuan dan kemampuannya terkait perhitungan TKDN. "Kami berharap dengan rutinnya kami menggelar pelatihan-pelatihan untuk profesional di sektor migas dapat membantu dalam mengembangkan kompetensi profesional migas Indonesia," ucap Muhammad Bimantara, Pemimpin Redaksi OG Indonesia.

"Tak hanya itu, dalam pelatihan kami juga melihat banyaknya kesempatan bagi perusahaan penunjang migas di Indonesia untuk bisa terus bersaing dalam proyek-proyek pengadaan barang dan jasa di sektor migas, dengan strategi memperkuat potensi tingkat komponen dalam negeri," tambah Bimantara.

Dalam pelatihan selama 6 jam ini diikuti oleh sejumlah perusahaan yang berkecimpung di industri penunjang migas seperti Sucofindo, KSB Indonesia, Rezeki Surya Intimakmur, sampai Rosana Prima Sejahtera. 

Para peserta pelatihan dibekali dengan pengetahuan terkait TKDN dari peraturan sampai penerapannya di masing-masing perusahaan. Peserta juga diajak interaktif mengerjakan soal perhitungan TKDN migas yang kerap diselingi cerita lucu dari Trainer sehingga kegiatan menjadi cair dan peserta tidak bosan. RH



Target TKDN Migas Kian Tinggi Jadi Peluang Bagi Industri Dalam Negeri Target TKDN Migas Kian Tinggi Jadi Peluang Bagi Industri Dalam Negeri Reviewed by OG Indonesia on Sabtu, November 21, 2020 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.