Untuk Tarik Investasi, Proyek Hulu Migas RI Harus Didesain dengan Baik


Jakarta, OG Indonesia --
Laszlo Varro, Chief Economist dari International Energy Agency (IEA), mengatakan industri hulu migas Indonesia memiliki banyak keunggulan komparatif, di antaranya adalah kondisi demokrasi yang stabil serta fakta bahwa industri ini sudah beroperasi di nusantara lebih dari seratus tahun dan diminati oleh perusahaan-perusahaan internasional. 

Akan tetapi dia mengingatkan bahwa saat ini dunia sedang bertransisi kepada pemakaian energi terbarukan sehingga ke depan investasi di hulu migas akan semakin terbatas. "Akan ada pemain yang tidak mendapatkan kesempatan karena kompetisi untuk menarik investasi akan sangat ketat," ujarnya dalam 2020 International Convention on Indonesian Upstream Oil & Gas (IOG 2020) hari kedua, Kamis (3/12/2020).

Untuk Indonesia, Laszlo menilai potensi yang sangat besar adalah pengembangan proyek enhanced oil recovery (EOR) dan pemanfaatan gas CO2. Terkait dengan LNG, menurutnya potensi terbesar adalah mengembangkan fasilitas kilang LNG mini untuk memenuhi kebutuhan gas industri domestik.

Ketatnya persaingan seiring meningkatnya penggunaan energi terbarukan juga menjadi salah satu poin yang dibahas oleh Guy Outen, Senior Advisor dari Boston Consulting Group. Menurutnya, ke depan, proyek-proyek hulu migas harus benar-benar didesain dengan baik. "Hanya proyek terbaik dan paling kompetitif yang akan berhasil (menarik investasi)", ucapnya.

Sementara itu Acting President Indonesian Petroleum Association (IPA) Bij Agarwal mengatakan perusahaan migas menyambut baik kebijakan pemerintah yang mengharuskan operator menggunakan konten lokal serta mengembangkan kapasitas mereka. Namun, menurutnya, mitra-mitra lokal yang bekerja sama dengan operator juga harus menjalankan upaya mengembangkan kapasitas sumber daya mereka terutama terkait penguasaan teknologi dan efisiensi biaya. "Hal ini penting karena yang kita inginkan adalah menarik investasi ke Indonesia," terangnya.

Penekanan tentang pentingnya keterbukaan data disampaikan oleh Stuart Payne, salah satu direktur otoritas minyak dan gas bumi Inggris atau the United Kingdom Oil and Gas Authority (OGA). Menurutnya, data migas yang tersedia harus memberikan informasi yang cukup bagi investor, baik terkait potensi maupun permasalahan yang mungkin timbul. 

Dia mencontohkan langkah yang dilakukan Inggris pada saat mereformasi industri hulu migas di awal tahun 2019 di mana OGA meluncurkan repository data nasional untuk informasi. "Kebijakan ini memberikan perubahan besar pada usaha-usaha menarik investasi yang kami lakukan," jelasnya.

Sementara Staf Ahli Menteri ESDM Nanang Untung mengatakan bahwa pemerintah Indonesia memahami sepenuhnya akan kebutuhan data dan kompetisi antara proyek hulu migas saat ini. Terkait dengan kebutuhan data, pemerintah sudah menjalakan kebijakan untuk membuat data hulu migas lebih berkualitas dan transparan. "Kami berusaha mengadopsi pendekatan Mesir yang memberikan data yang memungkinkan investor membuat kalkulasi peluang kesuksesan investasi mereka di Indonesia," tegasnya.

Ditambahkannya, pemerintah juga terus mempertimbangkan paket insentif untuk kontrak-kontrak tertentu yang membutuhkan tambahan insentif supaya komersialisasi lapangan tetap terjaga. R1


Untuk Tarik Investasi, Proyek Hulu Migas RI Harus Didesain dengan Baik Untuk Tarik Investasi, Proyek Hulu Migas RI Harus Didesain dengan Baik Reviewed by OG Indonesia on Kamis, Desember 03, 2020 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.