Laba Bersih Astra dari Divisi Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi, dan Energi, Naik 3 Persen


Jakarta, OG Indonesia --
Pendapatan dan laba bersih grup Astra pada kuartal pertama tahun 2021 lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu, mengingat tahun lalu pandemi baru mulai memengaruhi ekonomi Indonesia dan kinerja bisnis secara  substansial pada bulan Maret 2020.

Tercatat, pendapatan bersih konsolidasian grup Astra pada kuartal pertama tahun ini Rp 51,7 triliun, menurun 4% dibandingkan kuartal pertama tahun lalu. Sementara laba bersih mencapai Rp 3,7 triliun, menurun 22% dibandingkan kuartal pertama tahun lalu. Hal ini disebabkan kontribusi yang lebih rendah dari hampir semua segmen bisnis.

"Walaupun  kinerja usaha Grup perlahan membaik pada  beberapa  bulan terakhir, prospek kinerja tahun ini masih dibayangi oleh ketidakpastian akibat dampak dari pandemi yang masih berlanjut," ucap Djony Bunarto Tjondro Presiden Direktur PT Astra International TBK dalam keterangan resminya, Rabu (21/4/2021).

Kendati demikian, laba bersih Grup Astra yang berasal dari divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi justru meningkat 3% menjadi Rp1,1 triliun.  Hal ini disebabkan oleh peningkatan penjualan alat berat Komatsu serta harga emas dan batu bara yang lebih  tinggi, yang sebagian terpengaruh oleh volume kontrak penambangan yang lebih rendah akibat kondisi cuaca yang kurang mendukung pada kuartal pertama tahun 2021.

Rinciannya, untuk PT United Tractors Tbk (UT) yang 59,5% sahamnya dimiliki Perseroan, melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 2% menjadi Rp1,9 triliun. Lalu untuk penjualan alat berat Komatsu meningkat 12% menjadi 688 unit, namun pendapatan dari suku cadang dan jasa pemeliharaan menurun.

Sementara untuk bisnis kontraktor penambangan, PT Pamapersada Nusantara (PAMA), mencatat penurunan  volume  pengupasan  lapisan  tanah  (overburden  removal)  sebesar  10% menjadi 191 juta bank cubic metres dan penurunan produksi batu bara sebesar 4% menjadi 27 juta ton. Sedangkan anak  perusahaan  UT  di  bidang pertambangan melaporkan peningkatan  penjualan batu bara sebesar 17% menjadi 3,7 juta ton, termasuk penjualan 849.000 ton coking coal.

Lalu PT  Agincourt  Resources,  anak  perusahaan  yang  95%  sahamnya  dimiliki  UT, melaporkan  peningkatan  penjualan  emas  sebesar  1%  menjadi  95.000  ons  dan diuntungkan oleh harga emas yang lebih tinggi. Sementara perusahaan kontraktor umum yang 64,8% sahamnya dimiliki UT, PT Acset Indonusa Tbk  (ACSET),  melaporkan  rugi  bersih  sebesar  Rp80  miliar,  terutama  karena perlambatan penyelesaian beberapa proyek yang sedang berjalan dan berkurangnya proyek pekerjaan konstruksi selama masa pandemi. R2

Laba Bersih Astra dari Divisi Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi, dan Energi, Naik 3 Persen Laba Bersih Astra dari Divisi Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi, dan Energi, Naik 3 Persen Reviewed by OG Indonesia on Kamis, April 22, 2021 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.