Menteri ESDM Butuh Partisipasi Semua Pihak untuk Genjot Energi Terbarukan


Jakarta, OG Indonesia --
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meluncurkan 
‘The Virtual 10th Indonesia EBTKE ConEx 2021’ secara virtual pada Jumat (9/4/2021).

Dalam sambutannya, Menteri ESDM menjelaskan bahwa Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca melalui ratifikasi Paris Agreement. Targetnya sebesar 29% pada tahun 2030 dengan kemampuan sendiri dan 41% dengan bantuan internasional. 

Pemerintah Indonesia sendiri saat ini sedang menyusun Grand Strategy Energy National (GSEN) dengan visi mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi nasional. Dalam rancangan GSEN diharapkan kontribusi pengurangan emisi CO² untuk energi dapat mencapai 377 juta ton pada 2035 melalui mitigasi, penyediaan listrik melalui pembangkit EBT, penerapan efisiensi energi, penggunaan bahan bakar nabati, implementasi co-firing biomassa untuk mengurangi konsumsi batu bara di PLTU, pemanfaatan kendaraan listrik, transisi menuju bahan bakar rendah karbon, dan teknologi energi bersih.

“Untuk mewujudkan energi bersih, pemerintah tidak dapat bekerja sendiri. Untuk itu kami membutuhkan partisipasi dan dukungan dari swasta, asosiasi, akademisi, serta kerjasama dengan organisasi nasional dan internasional," ucap Arifin.

Untuk itu Arifin mengajak semua pemangku kepentingan dan pelaku usaha untuk dapat memanfaatkan forum Indonesia EBTKE ConEx 2021 ini sebagai media brainstorming guna mendukung implementasi transisi energi menuju net zero emission di Indonesia. "Diharapkan ajang ini dapat menjadi langkah awal untuk meningkatkan minat dan partisipasi publik dalam mengembangkan energi terbarukan,” sambungnya.

Dengan sumber daya yang dimiliki, Indonesia memiliki semua potensi energi terbarukan, seperti surya, air, angin, panas bumi dan bioenergi. Indonesia dengan segala kekayaan alamnya bahkan memiliki potensi energi terbarukan yang cukup besar, hingga 417,8 GW.

Namun sayangnya potensi ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Pemanfaatan bauran energi terbarukan baru mencapai 10 persen pada tahun 2020 dan masih memerlukan tantangan besar untuk mencapai target KEN 23% pada tahun 2025. 

Masih kurangnya pemanfaatan dan sosialisasi mengenai penggunaan energi terbarukan membuat target KEN butuh partisipasi dari berbagai pihak. Untuk itu, Indonesia EBTKE ConEx kembali hadir dan akan diselenggarakan untuk yang ke-10 kalinya yang diselenggarakan oleh Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI). 

Dalam situasi yang masih dilanda pandemi, The 10th Indonesia EBTKE ConEx 2021 akan dilaksanakan kembali secara virtual pada tanggal 22-27 November 2021 mendatang. Tahun ini, tema yang diusung adalah ‘Energy Transition Scenario Toward Net Zero Emission’ untuk menghadapi transisi energi pada tahun 2050.

Sebelumnya pada tahun lalu, penyelenggaraan The 9th Virtual Indonesia EBTK ConEx 2020 telah sukses dihadiri oleh lebih dari 11.000 pengunjung selama satu pekan yang terdiri dari: 7.000 visitors, 4.608 conference delegates, dan 50 exhibitors. 

Surya Darma selaku Ketua METI juga mendukung komitmen pemerintah untuk memberikan perhatian dan dorongan pada sektor energi terbarukan ini. Untuk itu, melalui Indonesia EBTKE ConEx dapat mengajak para stakeholders yang terlibat untuk mendorong percepatan pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia. 

"Kami berharap Indonesia EBTKE Conex yang akan diselenggarakan secara virtual kembali akan mendapat tanggapan positif dan partisipasi aktif dari berbagai kalangan dan pemangku kepentingan di Indonesia dan beberapa negara di dunia” ujar Surya Darma. R2

Menteri ESDM Butuh Partisipasi Semua Pihak untuk Genjot Energi Terbarukan Menteri ESDM Butuh Partisipasi Semua Pihak untuk Genjot Energi Terbarukan Reviewed by OG Indonesia on Sabtu, April 10, 2021 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.