Geo Dipa Kerjasama Inovasi Teknologi Pertanian dengan Kementan


Batu, OG Indonesia --
PT Geo Dipa Energi (Persero) melakukan kerjasama dengan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mengembangkan Inovasi Teknologi Pertanian Tanaman Holtikultura.  

Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman tentang Penelitian dan Pengembangan Inovasi Teknologi Pertanian Tanaman Holtikultura antara Geo Dipa dengan Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Sub Tropik (Balitjestro) Kementan, di Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi (IP2TP) Batu, Selasa (19/10/2021).

Nota Kesepahaman ini melingkupi berbagai aspek, mulai dari pengembangan inovasi teknologi pertanian tanaman holtikultura, penyediaan benih, pendampingan budidaya dan pengelolaan pasca panen, bimbingan teknis, hingga bidang-bidang lainnya.  

Nota Kesepahaman tersebut dimaksudkan untuk mendayagunakan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki secara optimal, guna saling mengisi, melengkapi, dan memperkuat satu sama lain dalam rangka mewujudkan tujuan bersama sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing pihak.

Direktur Utama Geo Dipa Riki Firmandha Ibrahim, menjelaskan bahwa melalui kerjasama tersebut akan memberikan manfaat yang besar bagi pengembangan hasil penelitian dan pengembangan teknologi pertanian tanaman holtikultura. Selain itu, dalam pelaksanaan kerjasama, nantinya akan menekankan pada pendekatan pengelolaan lingkungan yang mempertimbangkan pengelolaan sosial guna peningkatan ekonomi masyarakat di sekitar wilayah kerja Geo Dipa. 

Pendekatan pengelolaan lingkungan dan sosial yang dimaksud, meliputi pengelolaan dan memitigasi dampak lingkungan untuk menghindari terjadinya kerusakan terhadap lingkungan, menurunnya potensi sumber daya alam, serta pencemaran lingkungan.

Lalu ada lagi pendekatan ekonomi yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat hingga penggunaan tenaga kerja.

Dan terakhir pendekatan institusional yang mengedepankan koordinasi dan kerjasama dengan berbagai instansi terkait dan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan.  

Riki menegaskan, hal-hal inilah yang membuat Geo Dipa sebagai BUMN dapat diterima oleh masyarakat sebagai perusahaan yang mampu melakukan pengelolaan terhadap masalah sosial dan lingkungan dengan baik.

Dalam pelaksanaan tata kelola sosial dan lingkungan, Geo Dipa mengadopsi Shared Value, yaitu melakukan pemberdayaan masyarakat melalui berbagai program Community Development hingga Corporate Social Responsilbility (CSR).  “Ini bagian dari perusahaan yang wajib dilaksanakan dalam bentuk tanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial serta tata kelola yang baik (Governance),” kata Riki dalam keterangan resmi yang diterima OG Indonesia, Rabu (20/10/2021).

Adapun budaya Geo Dipa dalam Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat bertujuan untuk memperbesar akses masyarakat dalam mencapai kondisi sosial-ekonomi-budaya serta tata kelola yang baik melalui 4 pilar PPM, yaitu Geo Dipa Maju merupakan kontribusi perusahaan yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat atau kepentingan lainnya berupa pembangunan sarana prasarana dan infrastruktur.

Lalu, Geo Dipa Peduli adalah komunikasi kepada para pemangku kepentingan dalam meningkatkan kepentingan perusahaan dan pemangku kepentingan melalui berbagai kegiatan seperti donasi, sponsorship, maupun pelatihan.

Kemudian, Geo Dipa Pintar adalah melakukan peningkatan kapasitas masyarakat sekitar, baik secara pendidikan, pelatihan, kerjasama, konservasi, dan sosialisasi.

Dan terakhir Geo Dipa Hijau yang merupakan kegiatan dengan masyarakat sekitar dalam rangka mengelola lingkungan sesuai aturan yang dikeluarkan pemerintah sebagai bagian dari upaya meningkatkan kemandirian masyarakat.

Dalam pelaksanaan setiap programnya, Creating Shared Value (CSV) atau Berbagi Nilai dilaksanakan itu Berbagi Nilai dilaksanakan pihak Geo Dipa dalam mendukung kebutuhan sosial masyarakat di sekitar wilayah operasi perusahaan. 

“Program tersebut dilakukan untuk membangun keselarasan dengan strategi keberlanjutan perusahaan. Geo Dipa berhasil membangun Value Creation melalui implementasi sustainability development pada aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi masyarakat sekitar sesuai tata kelola yang benar," tambah Riki. 

Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mendorong pengembangan komoditas hortikultura berbasis kawasan untuk mendongkrak volume ekspor hingga tiga kali lipat di kawasan Kota Batu, Jawa Timur.  Buah jeruk merupakan komoditas Indonesia yang memiliki keunggulan komparatif dan permintaan ekspor yang cukup tinggi.

Menurutnya, pengembangan komoditas jeruk perlu ditingkatkan hingga mencapai 10 juta bibit jeruk unggul per tahun.  "Hari ini gelar teknologi inovatif pembenihan berbagai jeruk dengan melepas jeruk purut yang mendapatkan pasar internasional yang kuat, ekspor ke Prancis dan Belanda, karena permintaan ekspor jeruk purut ini cukup besar.  Perintah Bapak Presiden Jokowi adalah selain meningkatkan produksi untuk pemenuhan kebutuhan sendiri, tetapi juga untuk kepentingan ekspor," ujarnya.

Syahrul menekankan gelar teknologi inovatif pembenihan jeruk bebas penyakit untuk pengembangan kawasan yang diselenggarakan saat ini memiliki arti yang sangat penting.  Sebab, hari ini dan ke depannya pertanian tetap menjadi salah satu sektor yang bisa terus dibutuhkan masyarakat di dunia.

Hal ini mengingat kondisi dimana dunia dihadapkan dengan berbagai kontraksi perubahan iklim.  Sehingga sangat membutuhkan dukungan dari Indonesia yang memiliki potensi besar di bidang teknologi inovatif pertanian. R3


Geo Dipa Kerjasama Inovasi Teknologi Pertanian dengan Kementan Geo Dipa Kerjasama Inovasi Teknologi Pertanian dengan Kementan Reviewed by Ridwan Harahap on Rabu, Oktober 20, 2021 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.