Thorcon Nilai Energi Nuklir Paling Tepat Gantikan Energi Fosil

Bob S. Effendie, Direktur Operasi 
PT Thorcon Power Indonesia.
Foto: Hrp

Jakarta, OG Indonesia --
PT Thorcon Power Indonesia menilai pemanfaatan energi nuklir paling tepat untuk menggantikan energi fosil dalam proses transisi energi menuju energi bersih di Indonesia. 

Diketahui, saat ini energi fosil masih menjadi menjadi penyedia terbesar sumber listrik di Indonesia sekaligus penyumbang terbesar bagi emisi gas rumah kaca (GRK). Energi batu bara dan minyak bumi yang masih mendominasi sumber energi untuk pembangkit-pembangkit di Indonesia saat ini tersebut, harus segera didampingi oleh energi transisi. Tujuannya agar ketika sumber energi fosil habis, lisrik Indonesia tetap menyala tanpa mati bergiliran.

"Ketika face out dari batu bara yang gantiin siapa? Kita harus gantikan sesuatu dengan kemampuan yang sama," jelas Bob S. Effendie, Direktur Operasi PT Thorcon Power Indonesia dalam diskusi dengan media di bilangan Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (6/11/2021).

Bob memaparkan, salah satu indikator sederhana untuk menilai kemampuan dari suatu pembangkit listrik adalah seberapa besar capacity factor-nya. Saat ini capacity factor untuk pembangkit berbasis energi fosil, terutama batu bara (PLTU), berada di atas 70% dan dapat mendekati beban.

Sementara pembangkit energi terbarukan yang kerap intermitten alias sangat tergantung pada kondisi cuaca, diungkapkan Bob, capacity factor-nya hanya 20%. Menurut Bob pembangkit energi terbarukan belum siap untuk menggantikan PLTU yang ada saat ini. "Itu kan sama saja dengan orang yang punya pengalaman 20 tahun, digantikan dengan anak yang baru lulus (sekolah)," kias Bob.

Sedangkan untuk pembangkit listrik dari energi nuklir ternyata lebih dapat diandalkan. Bob menegaskan, capacity factor PLTN justru jauh di atas PLTU yaitu bisa mencapai 90%. "Saya tidak anti energi terbarukan, tetapi kalau memang tidak mampu jangan dipaksakan. Untuk peradaban maju maka energinya harus reliable," tambahnya.

Bob melanjutkan, dalam proses transisi energi yang akan meninggalkan pembangkit listrik berbahan bakar fosil, juga harus memperhatikan faktor harga listrik yang paling tidak harus sama atau bahkan lebih murah dari PLTU. Di mana keekonomian pembangkit berbasis batu bara sekitar 5-7 sen dollar AS per kwh. "Kan enggak bisa digantikan dengan yang lebih mahal," ujarnya.

Pembangkit listrik berbasis energi terbarukan sendiri saat ini harga listriknya masih cukup mahal, ada yang sampai 12-13 sen dollar AS per kwh, bahkan mencapai 20 sen dollar AS per kwh. 

Sementara pembangkit listrik tenaga thorium (PLTT) yang dikembangkan PT Thorcon Power Indonesia, keekonomian harga listriknya bisa berada pada kisaran 6 sen dollar AS per kwh. "Bahkan bila nanti implementasinya semakin banyak di Indonesia dan pabrikan kita bangun di Indonesia, kita bisa bicara di kisaran 5 sen (dollar AS per kwh)," tutur Bob.

Pihak Thorcon sendiri menargetkan pembangunan PLTT-Molten Salt Reactor (TMSR-500) generasi ke-4 bisa dapat terealisasikan di Indonesia pada tahun 2028 mendatang. Guna mewujudkan target tersebut, Thorcon telah melakukan survei lokasi di Bangka Belitung.

Selain itu upaya sosialisasi untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang manfaat energi nuklir juga terus dilakukan Thorcon dengan menggandeng berbagai perguruan tinggi untuk melakukan berbagai kajian. 

Salah satu kajian akademik yang diseminasinya telah dilakukan adalah bersama Universitas Sebelas Maret (UNS), dengan kajian akademik berjudul "Nuklir sebagai Solusi dari Energi Ramah Lingkungan yang Berkelanjutan untuk Mengejar Indonesia Sejahtera dan Rendah Karbon Pada Tahun 2050". RH

Thorcon Nilai Energi Nuklir Paling Tepat Gantikan Energi Fosil Thorcon Nilai Energi Nuklir Paling Tepat Gantikan Energi Fosil Reviewed by Ridwan Harahap on Sabtu, November 06, 2021 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.