Melihat Dari Dekat Deretan Pompa Angguk di Blok Rokan

Dunia perminyakan identik digambarkan dengan pompa angguk seperti yang ada di Lapangan Duri, Wilayah Kerja Rokan.
Foto-foto: Ridwan Harahap

Bengkalis, OG Indonesia --
Sebuah pengalaman baru dirasakan oleh rombongan jurnalis media nasional dan lokal Riau, pada Selasa-Kamis (21-23/12/2021). 
Para jurnalis tersebut, termasuk OG Indonesia, berkesempatan melihat dari dekat Blok Rokan yang ada di Bumi Lancang Kuning, Riau. 

Kegiatan Media Visit tersebut bertepatan dengan empat bulan alih kelola Wilayah Kerja (WK) Rokan dari Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), serta tiga tahun berdirinya PHR yang menjadi bagian dari Subholding Upstream Pertamina.

Saat pertama kali memasuki area dari WK Rokan, perhatian OG Indonesia tertambat pada mulusnya jalan penghubung atau by pass dari arah Pekanbaru menuju Siak. Jalan tersebut membelah kawasan Lapangan Minas di Kabupaten Siak. Sepanjang jalan terlihat pipa untuk menyalurkan minyak memanjang di sisi jalan dengan latar belakang perkebunan sawit di kiri dan kanan jalan.  

Sementara saat memasuki Lapangan Duri di Kabupaten Bengkalis yang berada di sisi utara Kabupaten Siak, terlihat banyak pompa angguk. Di lapangan minyak seluas 67,28 kilometer persegi ini, sejauh mata memandang dan sepanjang perjalanan akan selalu ditemui pompa-pompa angguk yang jumlahnya mencapai 6.000 buah dan tersebar di berbagai lokasi. Seperti tak pernah berhenti, pompa-pompa angguk tersebut terus bergerak naik turun untuk memompa minyak.

Ada sekitar 6.000 pompa angguk tersebar di Lapangan Duri.

Gambaran klasik dunia perminyakan memang identik dengan pompa angguk. Pada lapangan-lapangan dengan sumber minyak yang dangkal, sekitar 200-300 meter, memang biasanya pompa angguk digunakan untuk memompa minyak, seperti yang banyak dipakai di Lapangan Duri. Seiring lapangan minyak yang kian menua, pompa angguk juga menjadi sangat diperlukan untuk membantu mendorong naiknya minyak dari dalam perut bumi ke permukaan. 

"Banyak pompa angguk di Duri Field, pompa angguk ini untuk memompa fluida naik ke atas," terang Wulan Sary, Pjs Rig Superintendent (Team Manager) Rig WOWS Heavy Oil di PHR.

Lapangan Duri sendiri mulai berproduksi pada Februari 1954 setelah sebelumnya ditemukan pada tahun 1941. Dari semua lapangan yang ada di Blok Rokan, Lapangan Duri merupakan lapangan yang paling banyak memiliki sumur yaitu sebanyak 10.700 sumur di mana sekitar 8.700 sumur saat ini masih aktif berproduksi. 

Pompa angguk banyak beroperasi di lapangan dengan kedalaman minyak yang dangkal.

Dalam kegiatan Media Visit ke Blok Rokan, para wartawan terlihat sangat antusias mendapat kesempatan cukup langka untuk melihat secara langsung ladang minyak raksasa yang telah tersohor selama nyaris satu abad terakhir tersebut. 

Pada masa keemasannya, Blok Rokan mampu memproduksi minyak sampai 1 juta barel per hari (bph) pada tahun 1970-an. Kini, produksi minyaknya masih jadi yang terbesar kedua di Indonesia dengan produksi sekitar 162 ribu bph. "Kita ingin tahun 2025 mencapai 300 ribu (bph) dan di 2024 mungkin sekitar 270 ribu (bph)," ucap Jaffee Arizona Suardin, Direktur Utama PHR kepada wartawan.

WK Rokan memiliki luas wilayah sekitar 6.220 kilometer persegi dengan 10 lapangan utama yaitu Minas, Duri, Bangko, Bekasap, Balam South, Kota Batak, Petani, Lematang, Petapahan dan Pager. Lapangan-lapangan tersebut membentang di lima kabupaten yang ada di Provinsi Riau, yaitu Siak, Bengkalis, Kampar, Rokan Hulu, dan Rokan Hilir. Sementara dua kota di Riau yaitu Pekanbaru dan Dumai menjadi penyangga dari kegiatan operasi yang dilakukan di Blok Rokan. RH

Melihat Dari Dekat Deretan Pompa Angguk di Blok Rokan Melihat Dari Dekat Deretan Pompa Angguk di Blok Rokan Reviewed by Ridwan Harahap on Jumat, Desember 24, 2021 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.