Optimalisasi Industri Hulu Migas dan Turunannya Harus Terus Digenjot


Jakarta, OG Indonesia --
Industri hulu migas dipastikan tetap akan berbicara banyak terhadap perkembangan ekonomi nasional. Upaya peningkatan produksi migas harus terus digenjot karena ke depan migas bukan lagi sekedar untuk bahan bakar tapi justru akan dioptimalkan menjadi bahan baku industri.

Sugeng Suparwoto, Ketua Komisis VII DPR RI, menyatakan orientasi pemanfaatan migas ke depan mulai bergeser. Untuk itu kegiatan pencarian dan produksi migas jangan sampai berhenti dan harus terus digenjot. Menurut dia salah satu pemanfaatan utama migas adalah untuk kebutuhan petrokimia (petrochemical).

"Kita akan orientasikan produk migas untuk petrochemical industry. Ini lah bagaimana di midstream kita tidak hanya mengolah crude menjadi BBM tapi petrochemical. Apa yang ada di ruangan ini kurang lebih dari petrochemical," kata Sugeng pada hari kedua Forum Kapasitas Nasional II 2022 di JCC, Jakarta, Kamis (28/7/2022).

Salah satu produk turunan migas yang sangat krusial adalah paracetamol atau obat-obatan. Menurut Sugeng sejauh ini impor bahan-bahan paracetamol masih cukup besar padahal kebutuhannya juga tidak sedikit. Ini harus bisa ditutupi caranya dengan peningkatan produksi migas. 

Menurut dia kapasitas nasional industri hulu migas harus bisa menjawab kebutuhan migas yang besar. Momentum tersebut bisa dimanfaatkan dengan mempercayakan kemampuan perusahaan lokal dalam kegiatan operasi hulu migas. 

Dalam forum yang sama sehari sebelumnya, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto telah menegaskan bahwa pelaku usaha sangat berperan dalam mendukung pengembangan industri hulu migas, termasuk pelaku usaha lokal. Realisasi keterlibatan pelaku usaha lokal dalam industri hulu migas saat ini menurutnya menunjukkan bahwa hulu migas jadi salah satu sektor yang paling berkontribusi maksimal dalam pengembangan potensi dalam negeri.

Tercatat, nilai kontribusi industri migas terhadap industri lain pada periode 2020 sampai Juni 2022 mencapai Rp174,53 triliun. Angka ini jauh melampaui nilai kontrak komoditas utama migas sendiri yang sebesar Rp141,2 triliun.

Pada hari pertama Forum Kapasitas Nasional II 2022, Staf Khusus (Stafsus) Presiden Billy Mambrasar, mengapresiasi penyelenggaraan Forum Kapasitas Nasional yang menurutnya akan mendorong peningkatan rantai pasok barang / jasa produksi dalam negeri, serta peningkatan kapasitas tenaga kerja lokal. 

“Hal ini selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo terkait peningkatan daya saing produk Indonesia, dengan Gerakan Bangga Buatan Indonesia,” ujarnya.

Dia berharap, seluruh operator migas (Kontraktor Kontrak Kerja Sama / KKKS) dapat menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan melalui konsep Creating Shield Value, di mana terjadi kolaborasi melalui fasilitas dan insentif oleh pemerintah secara langsung. 

“Hal ini mendorong program pembangunan berkelanjutan di masyarakat, dengan meningkatnya pasokan barang dan jasa serta tenaga kerja di industri hulu migas,” jelasnya.

Forum Kapasitas Nasional merupakan forum yang digagas SKK Migas, untuk mendongkrak kemampuan industri nasional dalam mendukung kegiatan hulu migas. Forum ini menjadi ajang pameran bagi pelaku usaha dan industri penunjang dalam negeri, untuk menunjukkan kemampuannya agar dapat diserap industri hulu migas. Tercatat, pada tahun kedua penyelengaraannya, forum ini diikuti oleh 28 operator migas (KKKS), 68 perusahaan penyedia barang dan jasa, serta 45 UMKM binaan KKKS dari seluruh Indonesia.

Pada pelaksanaan hari pertama, berlangsung dua penandatanganan MoU, yakni kerja sama Medco Energi dengan ALP Petro Industry, serta kerja sama Petro China dengan PT Luas Birus Utama. Pada hari kedua (28 Juli 2022), juga berlangsung penandatanganan kerja sama antara Medco Energi dengan UMKM Bebek Songkem yang mengembangkan franchise kuliner, serta penandatangan kerja sama antara PT Luas Birus Utama dan PT Berkah Hidup Syukur.

Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas, Erwin Suryadi mengatakan bahwa terjalinnya kerja sama di antara KKKS, penyedia barang dan jasa, serta UMKM di Forum Kapasitas Nasional ini menunjukkan bahwa forum yang digagas SKK Migas ini telah menjadi wadah business match-making (biro jodoh) bagi para pelaku usaha penunjang industri hulu migas dalam negeri. RH


Optimalisasi Industri Hulu Migas dan Turunannya Harus Terus Digenjot Optimalisasi Industri Hulu Migas dan Turunannya Harus Terus Digenjot Reviewed by Ridwan Harahap on Kamis, Juli 28, 2022 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.