Pidato Jokowi di Sidang Tahunan MPR Singgung Subsidi Energi, Hilirisasi, sampai Energi Bersih


Jakarta, OG Indonesia -- 
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa (16/8/2022) pagi ini menyampaikan pidatonya pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI dalam rangka HUT Ke-77 Proklamasi Kemerdekaan RI, di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta.

Disampaikan Presiden, situasi global tengah dihadapkan pada tantangan yang sangat berat dan tidak mudah karena adanya pandemi COVID-19 dan disusul perang Ukraina-Rusia. Menurutnya, Indonesia termasuk negara yang mampu menghadapi krisis global tersebut.

Presiden mengklaim, sampai pertengahan tahun 2022 ini, APBN dapat surplus Rp 106 triliun. "Oleh karena itu, Pemerintah mampu memberikan subsidi BBM, LPG, dan Listrik, sebesar Rp 502 triliun di tahun 2022 ini, agar harga BBM di masyarakat tidak melambung tinggi," ucap Jokowi.

Lalu, masalah sumber daya alam juga jadi salah satu perhatian Presiden dalam pidatonya. Ditegaskan olehnya, kekuatan kedua Indonesia adalah sumber daya alam yang melimpah. 

"Wilayah yang luas dengan keanekaragaman hayati terkaya di dunia pasti menjadi kekuatan besar Indonesia, jika kita kelola secara bijak dan berkelanjutan. Syaratnya satu, harus dihilirkan dan diindustrialisasikan di dalam negeri, agar nilai tambahnya bisa maksimal untuk kepentingan nasional," jelasnya,

Langkah hilirisasi diyakini Jokowi akan membuka lapangan kerja, meningkatkan ekspor, menghasilkan devisa, meningkatkan pendapatan negara, serta mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

Karena itu Presiden menekankan bahwa upaya hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam harus terus dilakukan. Hilirisasi nikel, diungkapkan olehnya, telah meningkatkan ekspor besi baja 18 kali lipat. Di mana tahun 2014, hanya sekitar Rp16 triliun, tapi di tahun 2021 meningkat menjadi Rp306 triliun. 

"Di akhir tahun 2022 ini, kita harapkan bisa mencapai Rp440 triliun. Itu hanya dari nikel. Selain penerimaan pajak, devisa negara juga naik, sehingga kurs rupiah lebih stabil," ujarnya.

Sekarang ini, lanjut Jokowi, Indonesia telah menjadi produsen kunci dalam rantai pasok baterai litium global. Di mana produsen mobil listrik dari Asia, Eropa, dan Amerika ikut berinvestasi di Indonesia.

"Setelah nikel, Pemerintah juga akan mendorong hilirisasi bauksit, hilirisasi tembaga, dan hilirasi timah. Kita harus berani, kita harus membangun ekosistem industri di dalam negeri yang terintegrasi, yang akan mendukung pengembangan ekosistem ekonomi hijau dunia," tegasnya.

Selain hilirisasi, optimalisasi sumber energi bersih dan ekonomi hijau, menurut Presiden juga harus terus ditingkatkan. "Persemaian dan rehabilitasi hutan tropis dan hutan mangrove, serta rehabilitasi habitat laut, akan terus dilakukan, dan akan menjadi potensi besar penyerap karbon," ujar Jokowi.

Diterangkan olehnya, energi bersih dari panas matahari, panas bumi, angin, ombak laut, dan energi bio, akan menarik industrialisasi penghasil produk-produk rendah emisi. Kawasan industri hijau di Kalimantan Utara, diceritakan olehnya akan menjadi Green Industrial Park terbesar di dunia. 

"Saya optimistis, kita akan menjadi penghasil produk hijau yang kompetitif di perdagangan internasional. Upaya tersebut bisa langsung disinergikan dengan program peningkatan produksi pangan dan energi bio," tuturnya. RH

Pidato Jokowi di Sidang Tahunan MPR Singgung Subsidi Energi, Hilirisasi, sampai Energi Bersih Pidato Jokowi di Sidang Tahunan MPR Singgung Subsidi Energi, Hilirisasi, sampai Energi Bersih Reviewed by Ridwan Harahap on Selasa, Agustus 16, 2022 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.