Pentingnya Taksonomi Hijau dan Percepatan Perizinan dalam Pengembangan Energi Terbarukan


Jakarta, OG Indonesia --
Global Wind Energy Council (GWEC) dan Global Solar Council (GSC) merilis pernyataan bersama menyusul agenda Energy Transitions Investment Forum di Bali pekan ini. Dalam pernyataannya, mereka mendesak pembuat kebijakan untuk bertindak memastikan adanya pedoman investasi seperti taksonomi hijau dan perizinan yang lebih cepat untuk mempercepat energi terbarukan demi mengakhiri krisis energi dan iklim.

Menurut GWEC dan GSC, ada dua hal yang perlu dilakukan dan direformasi dalam jangka pendek untuk menyelaraskan investasi dengan tujuan keamanan energi, keterjangkauan harga, dan target iklim.

Pertama, menetapkan pedoman yang kuat dalam taksonomi hijau yang dapat memobilisasi investasi swasta dalalm proyek energi terbarukan skala besar. Hal ini sejalan dengan keamanan energi dan target iklim, dan merupakan jalan keluar dari krisis energi.

Kedua, mempercepat perizinan proyek energi angin dan surya skala besar, melalui prosedur transparan dan serangkaian tindakan yang cepat. Hal ini penting agar pengembangan proyek pembangkit energi angin darat, lepas pantai, dan surya—yang jumlahnya hampir 1.000 GW secara global—dapat masuk ke tahap konstruksi dalam tiga tahun ke depan. 

Ben Backwell, CEO GWEC, mengatakan bahwa sangat penting bagi pemerintah memiliki langkah yang jelas tentang teknologi mana yang kompatibel dengan mencapai target iklim global dalam taksonomi hijau. Karena akan memberikan sinyal investasi penting bagi bisnis dan investor di seluruh dunia. 

"Kami menyadari pemerintah mungkin harus mendukung investasi khusus dalam aset pembangkit bahan bakar fosil untuk mengatasi kemacetan energi saat ini, tetapi penting untuk digarisbawahi bahwa investasi tersebut dilihat sebagai tindakan darurat jangka pendek. Perlu diingat bahwa memasukkan bahan bakar fosil penghasil emisi dalam taksonomi hijau hanya akan memperkeruh keadaan, mengirimkan sinyal yang beragam kepada investor dan mempersulit kita untuk secara kolektif mencapai tujuan net zero," terang Ben Backwell dalam keterangannya, Kamis (1/9/2022).

Sementara itu Giannia Chianetta, CEO GSC, mengatakan bahwa untuk memperpanjang transisi memerlukan biaya yang sangat tinggi, karena itu sudah waktunya untuk keluar dari bahan bakar fosil sesegera mungkin. 

"Pembuat kebijakan G20 dapat dan harus mengambil tindakan terkoordinasi dan tegas untuk memudahkan perizinan proyek terbarukan dan mengarahkan sumber daya ke tenaga surya dan angin yang mampu menghasilkan energi yang aman dengan harga lebih rendah untuk semua," kata Giannia Chianetta. R2

Pentingnya Taksonomi Hijau dan Percepatan Perizinan dalam Pengembangan Energi Terbarukan Pentingnya Taksonomi Hijau dan Percepatan Perizinan dalam Pengembangan Energi Terbarukan Reviewed by Ridwan Harahap on Kamis, September 01, 2022 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.