Kabupaten Bandung, OG Indonesia -- Di tengah perbukitan sejuk Kamojang, sebuah inovasi lahir dari kegelisahan dan semangat untuk bertahan hidup. Ketika pandemi Covid-19 membekukan roda ekonomi, warga Kamojang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dihadapkan pada tantangan berat, mulai dari minimnya lapangan pekerjaan, kurangnya moda transportasi umum, akses jalan yang sempit dan terjal, hingga jauhnya akses ke kota terdekat yang berjarak kurang lebih 25 kilometer.
Dari keterbatasan inilah muncul harapan, seorang warga lokal, Hendri Wahyudi, bersama rekan-rekannya, menggagas Rangers App, sebuah aplikasi multi-layanan berbasis digital yang bukan hanya menjawab kebutuhan akan transportasi, tetapi juga membuka jalan bagi kebangkitan ekonomi desa.
Berawal dari layanan sederhana via WhatsApp di tahun 2018, aplikasi Rangers App kini telah tumbuh menjadi ekosistem digital lengkap yang dapat diunduh gratis di Play Store. Melalui Rangers App, warga dapat memesan ojek, makanan, layanan kurir, membeli produk UMKM, hingga menukar sampah anorganik dengan saldo e-money melalui fitur Kumpulin.id. Tak hanya itu, tersedia pula Rangers Health, Rangers Academy, serta tiket elektronik untuk homestay dan wisata lokal.
Inisiasi ini pun tak luput dari perhatian PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) yang terus menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat melalui energi bersih. Salah satu wujud konkret komitmen tersebut hadir lewat dukungan terhadap Rangers App.
Melihat dampak sosial positif dari aplikasi ini, PGE Area Kamojang turut serta mendukung pengembangannya dengan menyediakan 16 unit motor listrik GESITS dan membangun Geothermal Battery Swapping Station (BSS). Inovasi ini memungkinkan para pengemudi Rangers App mengisi ulang kendaraan listrik mereka menggunakan listrik dari energi panas bumi, sepenuhnya bersumber dari energi bersih dan terbarukan.
“Dukungan ini sejalan dengan visi PGE menjadi perusahaan energi hijau kelas dunia dan implementasi prinsip ESG dalam operasional kami. Rangers App adalah contoh nyata sinergi antara teknologi, energi bersih, dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Corporate Secretary PGE Kitty Andhora, Senin (5/5/2025).
Dampak dari Rangers App pun terbukti nyata. Studi Social Return on Investment (SROI) oleh Universitas Gadjah Mada mencatat nilai 3,07, yang berarti setiap satu rupiah investasi menghasilkan manfaat sosial lebih dari tiga kali lipat. Selain itu, konversi lebih dari 3.100 kg sampah anorganik menjadi saldo e-money senilai Rp6,3 juta melalui fitur Kumpulin.id menandai kemajuan dalam pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular.
Keberadaan Rangers App juga berhasil memangkas waktu tempuh dari Kamojang ke Kota Bandung dari tiga jam menjadi hanya satu setengah jam. Sementara itu, survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) mencatat nilai 95,67%, termasuk kategori sangat baik dari mitra dan pengguna aplikasi.
“Kami ingin Rangers App tidak hanya menjadi layanan transportasi lokal, tapi solusi komprehensif bagi warga desa. Dengan dukungan PGE, kami bisa terus mengembangkan fitur dan menjangkau lebih banyak masyarakat,” kata Hendri Wahyudi, CEO Rangers App.
“Sebagai masyarakat pedesaan, kami bangga bisa menghadirkan solusi digital yang relevan dan berdampak. Ini bukti bahwa desa juga bisa menjadi pusat inovasi,” tambah Prialdi seorang driver di Rangers App.
Dukungan PGE terhadap Rangers App juga menjadi salah satu kontribusi perusahaan dalam agenda nasional transisi energi dan pengurangan emisi. Inisiatif ini berkontribusi terhadap reduksi emisi sebesar 48 ton CO2 per tahun dan turut memperkuat capaian PROPER Emas PGE Area Kamojang yang telah diraih selama 14 tahun berturut-turut.
Melalui kolaborasi ini, PGE berharap inisiatif serupa dapat dilakukan di wilayah operasi lainnya, sehingga tidak hanya menghadirkan energi bersih bagi negeri, tetapi juga menggerakkan perubahan sosial yang berkelanjutan. RH
